PenaKu.ID – Memanaskan ulang sayuran dari sisa makanan semalam menggunakan microwave untuk bekal makan siang adalah kebiasaan umum yang praktis.
Namun, di balik kemudahannya, kebiasaan ini ternyata menyimpan risiko kesehatan jangka panjang yang jarang disadari. Proses pemanasan ulang dapat merusak nutrisi penting dan bahkan memicu terbentuknya senyawa berbahaya.
Sayuran kaya akan nutrisi yang sensitif terhadap panas seperti vitamin C dan folat. Saat dipanaskan di microwave, getaran molekul air yang kuat dapat merusak dinding sel sayuran, menyebabkan nutrisi keluar dan teksturnya menjadi lembek. Hal ini membuat nilai gizi sayuran menurun drastis dibandingkan saat baru dimasak.
Ancaman Senyawa Nitrit yang Berbahaya Memanaskan Ulang Sayuran
Masalah yang lebih serius terletak pada kandungan nitrat alami pada beberapa jenis sayuran seperti bayam, kangkung, dan brokoli. Jika sayuran matang dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang, bakteri dapat mengubah nitrat menjadi nitrit. Proses pemanasan ulang dengan suhu tinggi di microwave dapat mempercepat reaksi ini.
Nitrit diketahui dapat mengganggu kemampuan darah membawa oksigen dan berpotensi membentuk nitrosamin, senyawa pemicu kanker.
Risiko Keracunan Makanan dari Bakteri Memanaskan Ulang Sayuran
Dari sisi keamanan pangan, sayuran matang yang disimpan semalaman juga berisiko terkontaminasi bakteri seperti Bacillus cereus.
Bakteri ini dapat membentuk spora yang tahan panas, sehingga tidak akan mati meskipun sudah dipanaskan kembali. Mengonsumsi sayuran yang terkontaminasi dapat menyebabkan gejala keracunan makanan ringan seperti mual dan sakit perut. Demi kesehatan, sebaiknya hindari kebiasaan ini.**