PenaKu.ID – Angka stunting di Bandung Barat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut berdasarkan hasil survey e-PPGBM pada tahun 2021 sebesar 9,54 persen.
Target angka stunting yang ditetapkan pemerintah pusat pada tahun 2024, bisa mencapai 14%. Sedangkan, berdasarkan Studi Status Gizi Balita (SSGI) tahun 2021 ini berada di angka 29,6%
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sonya Fatmala mengatakan, jika mengacu pada e-PPGBM, prevalansi atau angka stunting di Bandung Barat mulai menunjukkan ada penurunan.
“Mudah mudahan tahun ini bisa segera turun lagi. Saya pribadi, mudah-mudahan KBB bisa new zero stunting pada tahun 2024,” kata Sonya usai rakor tentang Stunting di Ngamprah. Selasa, (24/1/2023).
Hingga saat ini, lanjut Sonya, Pemkab Bandung Barat terus melaksanakan berbagai upaya sebagai tindak lanjut penurunan angka stunting di Bandung Barat.
“Jadi kalau kita rinci dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di KBB, kegiatan yang mengacu penurunan angka stunting itu sangat luar biasa,” jelasnya.
Bahkan, peran dari TP-PKK dan Bunda Rupa-Rupa bakal lebih dimasifkan agar pencegahan serta penurunan angka stunting di Bandung Barat bisa maksimal.
“Tinggal sekarang bagaimana kita menguatkan program-program itu, secara bergotong-royong melakukan evaluasi. Terkait yang sudah dilakukan dan dampaknya seperti apa,” ujarnya.
Menurutnya, penyebab dari stunting itu, beraneka ragam. Mulai kekurangan gizi, sanitasi yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan dan lain sebagainya.
Penyebab stunting tersebut, bukan hanya menimpa pada keluarga yang pra sejahtera saja. Bisa juga, terjadi pada keluarga yang status ekonominya terbilang mampu.
Ternyata sambungnya, dengan rumahnya yang refresentatif, sanitasi di lingkungan rumahnya baik, stunting bisa juga menimpa anaknya. Karena pola asuhnya yang salah, semisal anak ketika makan susah dan milih-milih.
“Jadi asupan gizinya tidak sesuai, akhirnya pola asuh yang dibiarkan orang tua itu bisa anak yang stunting juga,” terangnya.
Anggaran Penururnan Angka Stunting di Bandung Barat
Sementara, PLH Sekretaris Daerah (Sekda) KBB, Asep Wahyu mengatakan, untuk menurunkan angka stunting, Pemkab Bandung Barat menyediakan anggaran untuk tahun 2023 sebesar Rp 20 miliar. Ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya, yang kurang dari Rp 19 miliar.
Anggaran tersebut menyebar di sejumlah OPD, untuk dialokasikan program penurunan angka stunting dengan melihat penyebabnya.
“Misalnya untuk mengatasi sanitasi, kita siapkan anggaran di dinas PUTR (Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) untuk mendapatkan air bersih bagi warga kurang mampu,” ucapnya.
Asep juga menambahkan, persoalan stunting cukup komplek sehingga harus ditangani dari berbagai sisi. Termasuk masalah data, Pemkab Bandung Barat terus melakukan up-date data secara berkala.
“Beberapa dinas telah menyiapkan program yang sesuai dengan persoalan penyebab stunting. Termasuk untuk data, tadi kita juga melakukan rakor, bagaimana kita meng-up-date data terus, supaya benar-benar tuntas,” pungkasnya.
***