PenaKu.ID – Aksi teror anjing liar atau ajag penghisap darah hewan peliharaan warga Desa Ciangir, Kecamatan Cibingin, Kuningan Jawa Barat membuat resah. Ajag-ajag tersebut kerap kali menyerang kambing dan domba milik masyarakat di sana. Demikian seperti dilansir dari jakarta.siberindo.co.
Salah seorang warga Desa Ciangir, Wasjo mengatakan anjing-anjing liar tersebut menyerang secara bergelombol.
Lanjut Wasjo, dirinya pun telah melihat hewan mirip anjing dengan kulit tutil hitam, yang melintas secara berkelompok menuju bukit Puncakmanik.
“Kemarin waktu hari Selasa, 14 Desember, saya lihat anjing ada sekitar delapan ekor , dengan kulit totol hitam, tapi buntutnya kecil,” ujar Pak Wasjo yang jugan dikenal sebagai pawang hujan.
Selain itu, ia menuturkan hewan yang diduga ajag atau anjing liar itu, bertubuh kecil.
Melihat demikian, ia pun merasakan kegelisahan dengan hewan ternaknya, seperti para peternak lainnya.
“Iya itu, anjingnya lari ke belakang bukit sana. Takutnya nyerang orang juga. Saya ngeri, dan bingung. Jadinya peternak di sini mah pada nginep, ini saya sudah beberapa malam menginap di kandang,” paparnya.
Sementara itu, Kapolsek Cibingin IPTU Asep Alamsah mengungkapkan hal yang sama, warga sekitar sempat memergoki anjing liar itu, bahkan memukul ajag.
“Ada pemilik kambing yang mergoki dan sempat melakukan pemukulan ke anjing liar, dan paginya kami melakukan pengejaran oleh anggota polisi lengkap bawa senjata,” jelasnya.
Ia pun membenarkan anjing liar bekerja secara koloni saat melakukan perburuan sebab ketika kambing warga yang diterkam untuk dihisap darah, sejumlah ajag lain berdatangan dan melalukan hisapan darah.
Selain itu karakter hewan liar ini, adalah dengan meloncat – loncat. “Karena melihat dari sejumlah kandang kambing yang menjadi titik serang ajag, ini posisinya panggung,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, sebanyak tujuh ekor kambing mati misterius kembali terjadi di Kecamatan Cibingbin. Masing-masing pemilik kambing mati itu di antaranya Sarka sekaligus warga Dusun 3 Cikamuning, RT 02 RW 06, Desa Cipondok sebanyak lima ekor.
Menyusul sebanyak dua ekor kambing berukuran besar juga mati, diketahui milik Komar, Warga Dusun Dua RT 002 RW 005, Desa Ciangir, Kecamatan Cibingbin.
“Kambing mati diketahui sewaktu pagi,” ungkap Aris Bobi tokoh pemuda setempat, Sabtu (19/12/2020).
Menurutnya, kasus ini tidak jauh beda dengan tragedi kematian kambing misterius beberapa waktu lalu.
“Iya tujuh ekor ka mbing mati itu masih utuh tubuhnya alias masih lengkap bangkainya,” katanya.
(Redaksi)