PenaRagam
Trending

Agen E-warung Pangkas Isi Telur, Pemilik: Kesalahan Teknis

PenaKu.IDAgen E-warung Bunda Bojongpicung diprotes para keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan non tunai bantuan pemerintah di Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Senin  (20/12/21).

Padahal sebelumnya, Agen E-warung Bunda Bojongpicung tersebut telah dilakukan survey dan monitoring oleh Tim Koordinator Kecamatan dan Desa guna memastikan kelayakan kuota dan kualitas barang yang bakal disalurkan.

Dari hasil monitoring lapangan tersebut sejumlah komoditi dianggap memenuhi standarisasi dan laik didistribusikan sesuai aturan berlaku.

Untuk diketahui, isi bantuan non tunai tersebut di antaranya beras, daging ayam, telur ayam, buah – buahan dan kacang.

Namun, saat bantuan tersebut didistribusikan, terdapat salah satu item/jenis barang yang tidak sesuai dengan yang seharusnya, yakni telur hanya seberat ¼ kg dan hanya rata-rata terdapat empat butir, padahal telur tersebut seharusnya berisi delapan butir atau dengan berat setengah kilogram.

Camat Bojongpicung, Aziz Muslim menegaskan bahwa sesaat sebelum bantuan non tunai tersebut dibagikan petugas dari kecamatan dan desa sudah melakukan survey dan monitoring lapangan terhadap agen-agen e-warung.

“Hasil monev (monitoring dan evaluasi) tadi pagi komoditi sebelum didistribusikan pada para KPM seluruh komoditi tersebut ditimbang ulang, kualitasnya dicek yang hasilnya cukup baik,” ujar Camat saat dikonfirmasi.

Sementara itu, salah seorang KPM Warga Kampung Doktormangku yang berinisial Y (52) mengaku menerima bantuan non tunai tersebut pada Jumat (17/12/21) dengan salah satu jenis barang yaitu telur hanya diterima seperempat kilogram sebanyak empat butir saja.

Untuk barang yang lain seperti beras, daging ayam, telur ayam, kacang, dan buah peer, dikatakannya masih terbilang wajar.

Agen E-warung Re-distribusi

Setelah mengetahui hal itu, Ia pun bersama KPM yang lain melakukan protes dan kekurangan isi telur tersebut didistribusikan ulang atau ditambah kembali oleh Agen E-warung Bunda Bojongpicung.

“Kalau mengenai komoditi lainnya tidak bisa diketahui secara pasti karena keburu ramai masalah telur ayam saja, mungkin saja jenis komoditi lainnya juga bisa berkurang,” terang dia kepada awak media, Senin kemarin.

Terpisah, saat dikonfirmasi pemilik Agen E-warung Bunda Bojongpicung, Rudi Hartono (53), membantah telah melakukan kesengajaan dengan mengurangi terhadap isi dari telur-telur tersebut. Ia mengklaim bahwa persoalan tersebut hanya kesalahan teknis belaka.

Dan, Lanjut Rudi, kekurangan tersebut pun sudah didistribusikan atau dibagikan ulang kepada para KPM.

“Iya saya terima salah bahwa telur ayam yang dikemas dalam kap beratnya ¼ kg sedangkan yang harus diterima tiap KPM seberat 0,5 kg atau satu kap berisi 8 butir,” tandas Rudi.

**

Related Articles

Back to top button