PenaRagam
Trending

Adaptasi dengan Pandemi Lewat CAP Jabar

PenaKu.ID – Adaptasi dengan pandemi COVID-19 lewat CAP Jabar (Curated Amazing Product of Jabar: Creative Media Award 2021) adalah salah satu cara di zaman digital saat ini.

Demikian dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara launching Curated Amazing Product of Jabar: Creative Media Award 2021 di Gedung Pakuan, Kota Bandung (28/8/2021).

Ridwan Kamil memandang pandemi COVID-19 menuntut masyarakat menjadi generasi tangguh. Masyarakat jangan mudah menyerah dan move on hingga tetap produktif di tengah pembatasan akibat pandemi. Oleh karena itu masyarakat harus pintar beradaptasi.

“COVID-19 ini mengajarkan bahwa kita harus menjadi generasi yang tangguh yaitu definisinya, tidak menyerah, move on, tetap produktif tapi tetap beradaptasi. Jadi marilah kita menjadi contoh pada masyarakat bahwa kita adalah kelompok yang mau beradaptasi dan tangguh dan lulus dari yang namanya COVID-19,” kata Ridwan Kamil.

CAP Jabar Peluang Pundi

Menurut Gubernur, salah satu yang bisa menjadi peluang adalah di bidang ekonomi kreatif khususnya di bidang digital. Selama pandemi ekonomi digital di Jabar naik 40 persen.

“Salah satu yang harus terus kita tunjukkan kalau di Jawa Barat ekonomi kreatif ini terus membaik, salah satunya dengan hadirnya institusi kreasi Jabar yang merupakan komite untuk ekonomi kreatif dan invoasi di Jawa Barat,” kata pria yang kerap disapa Kang Emil.

“Kita mendapati karya-karya multimedia, konten kreasi itu justru naik karena orang banyak mengonsumsi hiburan, media sosial bahkan ekonomi digital kita naik 40 persen selama COVID-19,” tambahnya.

Atas dasar itu, Pemda Provinsi Jawa Barat meluncurkan Curated Amazing Product (CAP) di bidang kreatif. CAP Jabar adalah kegiatan kurasi produk yang akan meningkatkan kualitas dan pemasaran produk ekonomi kreatif (ekraf) karya anak- anak Jabar. Dari 17 subsektor ekraf, CAP Jabar tahun ini mengurasi film, animasi dan video, fotografi, penerbitan, periklanan, televisi dan radio.

CAP Jabar bertujuan memberikan stimulus bagi pengembangan ide dan kreativitas para pelaku ekraf dalam rangka pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19, serta mendukung eksistensi ekraf Jabar di kancah nasional dan internasional.

“Hari ini kita akan mulai yang namanya CAP Jabar di bidang kreatif media. Jadi ini kurasi produk-produk yang kita anggap membanggakan Jawa Barat. Semua orang bisa bikin produk tapi tidak semua layak dijadikan rekomendasi harus ada kualitas-kualitas yang kita sepakati,” jelas Ridwan Kamil.

Menurut Kang Emil, dengan platform ini diharapkan bisa melahirkan konten dan produk membanggakan. Gubernur mengajak semua masyarakat memanfaatkan dengan cara berpartisipasi dalam menghasilkan produk dan konten berkualitas.

“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi awal karena semakin banyak kompetisi, semakin banyak evaluasi, semakin banyak interaksi kita akan menghasilkan karya-karya yang lebih berkualitas,” jelasnya.

Salah satu contoh produk atau konten yang bisa dimanfaatkan adalah dengan membuat satu akun Youtube khusus. Nantinya seluruh masyarakat diajak untuk berlangganan atau subscriber akun Youtube tersebut.

Dengan jumlah penduduk sekitar 50 juta orang, maka potensi pendapatan yang bisa didapatkan dari hasil iklan di Youtube cukup besar. Nantinya, uang tersebut bisa digunakan Pemda Prov Jabar menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat.

“Jawa Barat itu followersnya 50 juta. Makanya coba kalau saya bikin akun Youtube terus coba wajibkan 50 juta warga Jawa Barat subscriber di akun Youtube. Miliaran kayanya uangnya, terus uangnya jadikan bansos. Itu contoh menyiasati ekonomi digital. Karena dengan 50 juta subscriber, pendapatan dikembalikan ke rakyat,” tutup Ridwan Kamil.

Dalam CAP Jabar bertindak sebagai dewan juri Putri Tanjung staf khusus Presiden RI, Dicky Sukmana Co-Founder Panenmaya, dan Anto MotulzCCO Kreavi.

Putri Tanjung yakin karya-karya terbaik dari pelaku ekonomi kreatif di Jabar, baik dari sisi storytelling, jurnalistik, kampanye kreatif, mampu menjadi pengungkit berbagai subsektor ekonomi kreatif lain yang aktif.

“Saya yakin dengan karya yang saling mengungkit akan membangun ekosistem dengan kolaborasi berbagai pihak yang sangat penting untuk mengembangkan industri kreatif, terutama dalam membangun ekosistem kreatif berbasis digital,” kata Putri Tanjung.

(gir/rdi)

Related Articles

Back to top button