PenaKu.ID – Untuk menghindari tersisihnya pasien terindikasi atau terkonfirmasi COVID-19 karena kekurangan tempat, Pemerhati Pendidikan dan Lingkungan Jawa Barat, Asep B. Kurnia (Aa Maung), meminta kepada Bupati Bandung, H. M. Dadang Supriatna (Kang DS), bisa cepat tanggap dengan menyediakan tempat baru bagi masyarakat tersebut.
Dia memprediksikan, bertambahnya pasien corona itu bisa saja diasumsikan akibat dari mudik atau mengunjungi tempat wisata yang saat itu jumlahnya melebihi ketentuan yang sudah disepakati sebelumnya. Bahwa jumlah pengunjung dibatasi hingga 50 persen dari kapasitas lokasi.
“Padahal Kang DS sudah memberikan kebijakan dan selalu mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan,” katanya melalui telepon, Rabu (16/6/2021).
Dan setelah ada lonjakan terindikasi COVID-19, lanjut dia, akibat kurangnya kesadaran untuk menaati prokes, baru masyarakat mengeluhkan masalah sarana prasarana rumah sakit yang kurang memadai. Sehingga koridor pun dijadikan tempat sarana pemeriksaan medis.
Demi keamanan dan keselamatan bersama dan juga bersifat urgent (daruarat), Aa Maung meminta kepada Kang DS bisa memanfaatkan lahan, seperti di Stadion Jalak Harupat, Gedung Sabilulungan, atau banyak juga gedung-gedung yang merupakan asset Pemkab Bandung bisa dijadikan alaternatif untuk menampung pasien terkonfirmasi COVID-19.
Dari kejadian ini, dia mengharapkan kepada semua lapisan masyarakat untuk mematuhi dan menaati prokes demi keselamatan bersama. Karena pada dasarnya, mencegah sakit itu lebih baik dari mengobati akibat sakit.
Semoga dengan tersedianya sarana alternatif, dia mengemukakan, tidak menjadikan masyarakat kebingungan untuk mencari tempat pengobatan atau melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Untuk pemerintah sendiri saya harap bisa lebih tegas menindak warga yang melanggar prokes. Itu harus dilakukan demi kebaikan kita semua,” ujar dia.
(ALF)