PenaKu.ID – Kurang lebih sebanyak 167 Jiwa dan 54 kepala keluarga (KK) warga Kampung Sukajadi, RT 03/02, Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sejak kemarin diungsikan ke rumah rumah penduduk lainnya akibat pergerakan tanah yang bangun rumahnya rusak berat, sedang dan rusak ringan.
Selama berada di pengungsian seluruh warga perlu adanya pemeriksaan kesehatan dari ahli medis juga perlu adanya konsumsi asupan makanan yang bergizi, dengan adanya itu Pemkab Cianjur harus segera mendirikan dapur umum, sebab mereka masih trauma akibat terjadinya bencana alam pergerakan tanah.
Salah seorang pemerhati pembangunan Kabupaten Cianjur yang bertugas di wilayah 4 Ciranjang Erwin (52) menjelaskan, hasil pantauannya bahwa kurang lebih 167 jiwa diungsikan akibat pergerakan tanah, namun hingga hari kedua pascabencana belum mendapat perhatian dari Pemkab Cianjur khusunya mengenai diadakannya dapur umum dan pemeriksaan kesehatan, karena mereka banyak yang trauma dan perlu adanya asupan makanan yang bergizi.
“Pemkab Cianjur khusunya dinsos, BPBD dan instansi lainnya harus segera membuatkan dapur umum dan mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi para pengungsi,” tegas Erwin.
Warga Terdampoak Pergerakan Tanah Sudah Dievakuasi
Sementara itu, Camat Bojongpicung Aziz Muslim menerangkan, setalah warga dievakuasi mengungsi ke setiap rumah saudara dan rumah tetangganya yang lokasinya dianggap aman, sore hari pihaknya bersama BPBD, Kapolsek, Danramil Kecamatan Bojongpicung, Kepala Desa Jatisari dan para relawan mengadakan musyawarah untuk membuat dapur umum dan hal itu telah dikeluarkan kepada Bupati Cianjur melalui dinas terkait.
Pengajuan permohonan tersebut, lanjut dia, telah disetujui dan rencananya akan segera direalisasikan sesuai permintaan, namun untuk sementara makan para pengungsi itu dipasok dahulu logistik dari sumbangan Forkompincam, para OPD Kecamatan, Desa Jatisari dan dari simpatisan lainnya yang ada di Kecamatan Bojongpicung.
“Kami telah berusaha musyawarah dan mengajukan permohonan bantuan diadakannya dapur umum untuk para pengungsi dampak pergerakan tanah, untuk sementara warga pengungsi dipasok logistik dari berbagai pihak yang ada di lingkungan Kecamatan Bojongpicung,” ucap Aziz, Sabtu (27/4/24).
Di lain pihak Kepala Desa Jatisari Asep Prasida menambahkan, dengan diungsikannya warga yang terdampak pergerakan tanah itu merupakan kepedulian pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, karena khawatir terjadi lagi pergerakan tanah susulan.
Mengenai Dapur Umum itu telah diajukan pada Pemkab Cianjur dan telah disepakati, namun hingga hari kedua pascabencana logistiknya belum datang itu karena adanya permasalahan di tingkat kabupaten.
Dengan adanya itu, pihkanya berucap terima kasih kepada Camat Bojongpicung, Kapolsek dan Danramil Bojongpicung, sejak terjadinya pergeseran tahan hingga sekarang terus memantau di lokasi kejadian, memperhatikan para pengungsi dan memantau warga sekitar.
“Kami ucapkan terima kasih pada Forkompincam Bojongpicung, PMI, Tagana dan relawan lainnya yang setia tiap hari memantu atas terjadinya bencana alam pergeseran tahan,” pungkasnya.
***
Respon (1)
Komentar ditutup.