PenaKu.ID – Para peserta Camping Adventure Explore Ranca Upas 2023 tengah membuat heboh dengan kerusakan yang mereka buat saat melakukan acara touring motor trail dengan peserta berjumlah ratusan orang.
Kerusakan awalnya dipicu oleh ketidakpuasan peserta trail karean panitia tidak ada di lokasi motor trail serta tidak adanya petunjuk jalan.
Demikian dikemukakan oleh Site Manager Econique Ranca Upas, Argo Wibowo saat jumpa pers dengan media, Kamis (09/03/23).
Menurut Argo Wibowo, kesalahpahaman ini berakibat fatal karena peserta trail kemudian merusak Savana Edelweis Rawa yang sangat langka dan hanya tumbuh di dua tempat di dunia, salah satunya di Ranca Upas.
Kerusakan yang diakibatkan aksi arogan peserta motor trail ini membuat berang Bupati Bandung, yang dicatut oleh panitia seolah mendukung acara motor trail.
Bupati Dadang Supriatna membantah keras hal tersebut bahkan ia menyebut kegiatan itu illegal alias tanpa izin. Pemda Kabupaten tidak pernah memberikan izin untuk kegiatan motor trail.
Di lain pihak, para pegiat lingkungan menyorot Perhutani sebagai pemilik kawasan Hutan Lindung Ranca Upas yang secara gegabah memberikan izin atau keleluasaan adanya motor trail melintas di area konservasi Savana Edelweiss Ranca Upas.
Direktur WALHI Jabar Meiki W Paendong mengatakan keprihatiannya soal hancurnya white land kawasan Edelweiss Rawa oleh para peserta motor trail.
Ia menyayangkan kenapa hal ini bisa terjadi dan bahkan di ukung oleh berbagai institusi, termasuk kepolisan, dinas, pemda, tanpa mengindahkan kaidah-kaidah lingkungan. Dalam kejadian ini ada banyak habitat flora fauna yang hancur, di antaranya owa Jawa, lutung, kancil dan berbagai fauna endemik yang hanya bisa tumbuh di kawasan Ranca Upas.
“Untuk mengembalikan kawasan Savana dan hutan lindung yang Riska, diperlukan waktu yang lama,” cetusnya.
Sementara itu, pihak Perhutani melalui Instagram menyatakan permohonan maaf dan sedang merehabilitasi area tersebut dengan penanaman baru dia lahan yang tadinya 1,5 h menjadi 3 h.
Perhutani juga akan memperbaiki SOP mengenai izin kegiatan di hutan. Akibat kejadian tersebut Perhutani menghentikan izin trail baik mobil maupun motor di seluruh area hutan yang ada di wilayah Perhutani Jabar.
Siapa Tersangka Pengrusakan Edelweis di Ranca Upas ?
Sementara itu pengamat lingkungan dari Komunitas Masyarakat Pemerhati Lingkungan Jawa Barat, jarin, menyatakan bahwa Perhutani seharusnya lebih mengedepankan aspek konservasi dalam perlindungan kawasan di hutan lindung.
“Perhutani ini seolah tidak paham seperti apa dampaknya jika kegiatan motor trail diberi izin melintasi kawasan hutan. Apakah karena mengejar profit hingga mengambil resiko kerusakan seperti sekarang? Buat apa ada UU 41 thn 99, jika Perhutani sendiri malah yang melanggar UU tersebut,” ujarnya.
Yang sangat disayangkan,lanjut dia, hingga saat ini pihak kepolisian belum menentukan siapa tersangka perusakan kawasan karena ada kesanggupan panitia untuk mengganti kerugian.
Disebutkannya Perhutani sebagai pengelola kawasan lindung Kampung Cai Ranca Upas berusaha merehabilitasi lahan sesegeraungkin, walaupun hal tersebut tetap tidak akan menghapus image jelek Perhutani sebagai institusi yang tidak komitmen dalam menjaga kelestarian kawasan hutan.
***