Tutup
PenaPendidikan

Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi Disambut Hangat

×

Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi Disambut Hangat

Sebarkan artikel ini
Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi Disambut Hangat
Walikota Sukabumi Achmad Ffahmi

PenaKu.IDUniversitas Linggabuana PGRI Sukabumi mendapatkan sambutan yang sangat baik dari Pemerintah Daerah Kota Sukabumi.

Demikian disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang didampingi Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami dalam momen penandatanganan MoU pada acara Launching Universitas Linggabuana PGRI di Kampus I Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi Cikondang, Kota Sukabumi Jawa Barat, Selasa (7/3/2023).

Hadir dalam momen ini Sekertaris Daerah Kota Sukabumi Dida Sembada, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman,Ketua PB PGRI Unifah Rosyidi dan Ketua PGRI Kota Sukabumi Saepurahhman Udung.

”Selamat atas terbentuknya Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi dan saya berbangga 25 Januari 2023 tonggak bersejarah bagi Sukabumi,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Alhamdulilah berdirinya universitas ini ketika ia memimpin.

Universitas ini merupakan penggabungan dua Sekolah Tinggi PGRI Sukabumi yaitu STKIP dan STIE PGRI Sukabumi. Menjadi sebuah Universitas yang bernama Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi yang berlokasi di Kota Sukabumi.

”Bagaimana kita mempersiapkan berbagai perangkat bangunan pondasi yang kokoh dari sisi bagaimana memperhatikan manajemen resiko, regulasi, sarana prasarana, dan desain pendidikan,” kata Fahmi. Ia mengatakan ada empat isu besar dalam pendidikan.

Kunci Sukses untuk Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi

Pertama pendidikan universal sebagai kunci pendidikan maju. Kedua digital technology in education, pascapandemi mau tidak mau di tengah percepatan digital melibatkan teknologi dalam dunia pendidikan.

Ketiga solidarity dan partnership. Tidak bisa segalanya berdiri sendirian. Di mana perlu kolaborasi yakni Pentahelix dan berubah jadi Hexahelix karena semua bagian tak bisa dipisahkan untuk membangun kemitraan bersama pemerintah.

Kelima mempersiapkan tenaga yang handal siap bekerja di masa depan. Pascapandemi jangan sampai mengandalkan ijazah saja karena dunia usaha industri berbeda formatnya.

”Ke empat isu tadi harus dipersiapkan dan kepemimpinan didunia pendidikan harus disiapkan,” cetus Fahmi. Tidak ada yang bisa menolak teknologi maka dari itu beradaptasilah dengan teknologi.

Untuk menghadapinya, kata Fahmi, diperlukan digital leadership yakni transformasi budaya pendidikan silih asah asuh. Dalam artian education networking membangun jejaring.

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *