Kab. Cianjur, LabakiNews.id –
Dampak kemarau tahun ini mulai dirasakan masyarakat di beberapa daerah di Kecamatan Bojongpicung. Daerah aliran sungai yang selama ini airnya melimpah mulai surut. Sumur-sumur yang biasanya tak pernah kehabisan air kini mulai mengering.
Tak hanya di Kecamatan Bojongpicung yang mengalami krisis air, di Kecamatan Ciranjang, Haurwangi bahkan Kota Cianjurpun pun terdampak kekeringan.
“Sumur di rumah saya airnya sudah sedikit. Dalam sehari hanya bisa mengambil sekali kalau pagi. Itu juga tidak lama paling lima menit sudah habis,” kata Evi, warga Desa Ciranjang , Kecamatan Ciranjang, Cianjur.
Berkurangnya debit air juga dirasakan di beberapa Kampung di Desa Hegarmanah, yang selama ini dikenal airnya melimpah juga sudah surut. Sumur milik warga di Kp Pasir manyar juga mengalami hal serupa. Air sumurnya sudah terbatas.
“Ini baru kali pertama air sumur bisa habis. Padahal biasanya meski diambil dengan pompa air berjam-jam tak pernah habis. Sekarang baru 30 menit sudah tak ada airnya. Harus menunggu lagi berjam-jam,” tutur Lais, warga Kp Pasir manyar Desa Hegarmanah Bojongpicung.
Ancaman surutnya air juga tak hanya terjadi di sumur-sumur dan kolam warga tapi juga daerah aliran sungai yang ada di beberapa tempat airnya sudah menyusut dan kondisinya dangkal seperti sungai yang ada dipinggir jalan utama Kp Babakan Soka Desa Neglasari Bojongpicung.
Terpantau air di daerah aliran sungai di Desa Jati juga mengering. Ini bisa dilihat dari jembatan Sinangsari sampai airnya surut dan dasarnya sudah kelihatan.
“Airnya sudah berkurang. “moal lila oge garing,” kata Agus warga sinangsari jati.
Mengeringnya air ini juga bisa dilihat di sungai kecil dan selokan di beberapa Desa. Seperti Desa Cibarengkok,Jatisari,Sukaratu dan hampir semua Desa mengalami hal serupa.
( H.Sahru )