Tutup
PenaPendidikan

Memprihatinkan! TAMANSISWA Bandung Belum Punya Masjid

×

Memprihatinkan! TAMANSISWA Bandung Belum Punya Masjid

Sebarkan artikel ini
Memprihatinkan! SMA TAMANSISWA Bandung Belum Punya Masjid
potret ruang kelas yang dijadikan tempat ibadah salat di SMA TAMANSISWA Bandung

PenaKu.IDTAMANSISWA Bandung di Jalan Tamansiswa No. 4, RT/RW 04/09, Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat sangat memprihatinkan lantaran belum memiliki tempat ibadah atau bangungan masjid khusus di dalam lingkungan sekolah.

Adapun tempat ibadah yang biasa digunakan saat ini ialah ruang kelas yang dijadikan musala atau masjid.

Pantauan awak media di lapangan, ruangan kelas yang dialihfungsikan menjadi tempat ibadah tersebut sudah dilengkapi dengan karpet sajadah dan meja mimbar sebagaimana mestinya sebuah tempat ibadah salat.

Kepala Sekolah SMA TAMANSISWA Bandung, Sunggono, S.Si., M.M upaya untuk meminta bantuan kepada sejumlah dinas di Kota Bandung sempat dilakukan namun belum ada hasil.

Ia menyebutkan adapun dana dari iuran siswa, hal itu belum bisa mengcover kebutuhan pembangunan tersebut. Anggaran siswa hanya mampu menutup operasional sekolah seperti honor para guru dan fasilitas sekolah yang lainnya.

“Kami sudah mencoba mengajukan prosposal untuk bantuan masjid tetapi belum ada yang terealiasi,” ujar Sunggono, Jumat sore (18/03/22).

Kendati demikian, lanjut Sunggono, pihaknya hingga kini tetap memperjuangkan hal itu dengan mengajukan proposal-proposal ke lembaga terkait dengan harapan dapat segera terwujud.

“Mohon bantu kami juga mas, barangkali ada informasi terkait bantuan tersebut,” kata Sunggono kepada awak media.

Diakui Sunggono, SMA TAMANSISWA Bandung untuk saat ini memang sedang mengalami penururan, baik siswa SMA, SMK maupun SMP. Hal ini tercatat sejak tahun 2010 hingga saat ini penerimaan peserta didik baru alami deglomerasi atau penyusutan.

Ditambahkan Sunggono, hal tersebut diperparah dengan sistem zonasi yang sudah beberapa tahun diterapkan. Menurutnya, zonasi berimbas pada penyerapan peserta didik yang dinilai tak maksimal.

“Saya khawatir adanya zonasi ini seakan-akan membunuh keberadaan sekolah-sekolah swasta karena memang implementasi di lapangan berbeda hasilnya dengan penerapan sisten NEM (nilai ebtanas murni) yang dulu diterapkan,” sambung dia.

Prestasi TAMANSISWA Bandung

Untuk itu, Sunggono berharap agar pemerintah juga dapat memperhatikan keberadaan sekolah-sekolah swasta yang memang juga berkontribusi mencetak generasi terbaik bangsa.

“Lulusan-lusan SMA TAMANSISWA juga banyak yang menjadi bintang loh. Contohnya Atep pemain Persib, terus lagi ada Eka Mardani, Jajang Mulyana yang sekarang main di FC. Bhayangkara, Rudiana, Wirmasyah yang sekarang di FC Bone, Abdul Basit yang sekarang main di kesebelasan Seleman. Trus di badmintonnya ada Taufik Hidayat dan Ema. Kemudian yang menjadi anggota PSSI perempuan ada juga, namanya Rosdilah dan Sukilianton pernah menjadi atlet PON pencak silat,” beber Sunggono.

Bukti-bukti tersebut, sambug Sunggono, merupakan bukti dedikasi TAMANSISWA dengan komitmennya mencetak kader-kader anak bangsa yang memiliki prestasi.

Di samping itu, piala dan trofi para siswa juga banyak diraih oleh anak-anak didiknya. “Liat aja tuh koleksi piala-piala kami di lemari mas,” tandas Sunggono sambil menunjukan kumpulan piala kepada jurnalis.

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *