Tutup
PenaRagam

Harganas Ke-28, Pemkab Bandung Barat Jadikan Momen Cegah Stunting

×

Harganas Ke-28, Pemkab Bandung Barat Jadikan Momen Cegah Stunting

Sebarkan artikel ini
Harganas Ke-28, Pemekab Bandung Barat Jadikan Momen Cegah Stunting
Harganas Ke-28, Pemekab Bandung Barat Jadikan Momen Cegah Stunting

PenaKu.IDHarganas ke-28 tahun 2021 menjadi momentum bagi Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam upaya mencegah stunting.

Stunting adalah kondisi yang ditandai ketika bobot atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya. Atau biasa disebut juga cebol.

Hingga saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB menyebutkan angka prevalensi stunting di KBB berada di bawah angka yang disyaratkan pemerintah pusat, yakni 11,5 %. Angka prevalensi pemerintah pusat 14 %.

Harganas Ke-28 Pemkab Bandung Barat Masifkan KIE

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Eriska Hendrayana menyatakan, walaupun angka prevalensi stunting KBB berada di bawah pemerintah pusat, namun upaya pencegahan tetap harus dilakukan.

Pihaknya, ambil bagian dalam upaya pencegahan stunting tersebut dengan menggalakan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pada masyarakat.

“Sesuai dengan momentum kita fokus stunting.Kita memberikan KIE pada pada masyarakat tentang bagaimana upaya mencegah stunting,” ujar Eriska, disela-sela menyaksikan peringatan Harganas tingkat nasional secara virtual di ruang rapat DP2KBP3A KBB, Selasa (29/6/2021).

KIE ini diberikan di antaranya mencegah usia pernikahan dini, bagaimana asupan nutrisi bagi ibu hamil dan memberikan informasi terkait 1.000 hari pertama kehidupan.

KIE yang disampaikan pada masyarakat melalui kelompok bina keluarga balita. Khususnya pada keluarga yang mempunyai anak di bawah dua tahun.

Peringatan Harganas kali ini pun, DP2KBP3A KBB ikut menyukseskan Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk melakukan program sejuta akseptor Keluarga Berencana (KB).

“Alhamdulillah KBB berada di urutan keempat se-Jabar dalam program itu,” ungkapnya.

Pada program sejuta akseptor yang digulirkan BKKBN tersebut, KBB sukses melebihi target. Akseptor di KBB dalam program ini, dari 5.501 perkiraan permintaan masyarakat (PPM), bisa terealisasi sebanyak 7.946 capaian bersih atau 146 persen.

Posisi teratas dalam capaian akseptor program sejuta akseptor ini, dari Kabupaten Banjar dengan 181 persen, Depok 150 persen dan urutan ketiga Kabupaten Purwakarta 148 persen.

“Capaian KBB peringkat, kita patut syukuri karena ini merupakan kerja bareng semua stakeholders, termasuk lini lapangan yang menjadi ujung tombak Bangga kencana,” pungkasnya.

(CDR)