PenaKu.ID – Seorang Ibu rumah tangga, AH (55), warga Kampung Cilangla Rt 09/04 Desa Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami luka sabetan senjata tajam di leher kiri pada Rabu (12/5/21) malam.
AH diduga menjadi korban salah sasaran oleh empat pengendara sepeda motor di Kampung Cireunghas, Desa Bencoy, Kabupaten Sukabumi.
AH kala itu sedang menumpang mobil pick up bersama suami (Karta/60 tahun) serta anaknya (Imas Maswati/46 tahun) menuju Kampung Ciseupan Kecamatan Gegerbitung untuk melayat sodaranya yang meninggal dunia.
Melalui keterangan resmi yang diterima PenaKu.ID, peristiwa terjadi saat korban sesampainya di Belokan Kampug Cireunghas dekat Rumah Makan Sate Sumi, tiba-tiba ada yang menghunus senjata tajam dan tedengar ada suara gesekan besi.
Salah seorang warga Kampung Cilangla, Rus (40) mengatakan korban hingga kini masih kritis.
“Muhun A Ibu-ibunya masih koma. Kejadian tadi malam takbiran deket rumah pisan [Betul Mas Ibu-ibunya masih koma. Kejadian tadi malam takbiran dekat rumah saya banget],” kata Rus saat dihubungi PenaKu.ID, Kamis (13/5/21).
Baca juga:
Rus menduga aksi tersebut dilakukan oleh sejumlah komunitas motor yang tengah melakukan swiping pada malam itu.
“Pelaku diduga Geng motor yang sedang swiping mencari Geng Motor lainnya.” Jadi penumpang laki-laki, “Yang pake jaket Geng Motor disangka anggota Geng Motor padahal cuman pinjem jaket,” bebernya.
PenaKu.ID sudah berusaha mengkonfirmasi beberapa kali melalui sambungan telepok ke Polsek Cireunghas namun hingga berita ini diterbitkan jaringan masih sibuk dan tidak tersambung.
“Jaringan masih sibuk mohon tinggalkan pesan,” demikian notifikasi dari jaringan telepon.
Sementara itu, melansir Sukabumiupdate Kapolres Sukabumi AKBP Sumarni mengatakan pelaku masih dalam pencarian. Ia menduga peristiwa ini salah target.
“Para pelaku diduga kelompok (gerombolan) bermotor yang sedang mencari kelompok lainnya. Dugaan sementara korban salah sasaran. Semoga pelakunya bisa segera kita tangkap,” kata Sumarni dikutip Sukabumiupdate.
Kontributor: RE
*Redaktur: Dewi Apriatin