Tutup
PenaRagam

Di Balik Bangunan-bangunan Megah Ada Perjuangan Keras Penambang Pasir

×

Di Balik Bangunan-bangunan Megah Ada Perjuangan Keras Penambang Pasir

Sebarkan artikel ini
IMG 20210321 WA0027
mengambil pasir di sungai luk ulo

PenaKu.ID – Meski terik matahari menyengat di atas kepala, hujan mengguyur membasahi semua raga, namun perjuangan dalam memenuhi kebutuhan hidup tidak dapat lepas dari realia sehari-hari. Itulah kiranya yang dialami para penambang pasir sungai di Kebumen Jawa Tengah.

Masodi (49) salah satu penambang pasir di Sungai Luk Ulo bercerita bagaimana dirinya setiap hari bersama rekannya bekerjasama dalam mengumpulkan pasi-pasir tersebut.

“Kami mencari pasir di Sungai Luk Ulo atau biasa disebut kali buntu oleh warga sini,” kepada awak media wiradesa, Minggu (21/3/21).

Lanjutnya, untuk pembagian tugasnya, ada yang khusus mengambil pasir di sungai dua orang. Lalu, pasir dibawa menggunakan perahu ke pinggir daratan.

Dari situ, terang Masodi, ada satu orang yang menyiduki pasir menggunakan sekop ke atas tanah. Apabila sudah di sana, tinggal menunggu truk pengangkut pasir untuk membawa pasir tersebut. Biasanya pemasaran pasir ini sudah merata hampir di seluruh wilayah Kebumen.

“Jumlah permintaan pasir sekarang menurun,” ucap Musodi atau biasa disapa Sinju, penambang pasir Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen.

Baca Juga:

Akibat permintaan pasir menurun, ia mengaku pendapatan penambang pasir sedikit berkurang.

“Harga pasir dari penambang per rit sekitar Rp 200 ribu. Oleh sebab itu, sebagian besar memutar otak mencari pendapatan tambahan,” terangnya.

Dituturkannya, alhamdulilah wilayah setempat mendukung. Selain sebagai penambang pasir, banyak juga yang sambil mengolah lahan pertanian. Hal tersebut bisa untuk tambahan pendapatan untuk keluarga.

Perjuangan sebagai penambang pasir memang luar biasa. Dari mulai mengambil pasir diongkrek menggunakan bambu secara perlahan diatas perahu.

Ketika media berkunjung di lokasi tambang pasir, memang betul semua penuh perjuangan. Dari mulai akses jalan menuju lokasi. Sampai lokasi sarana jalan serba masih alami apa adanya.

**Red/jateng.siberindo