PenaKu.ID – Pemegang polis Bumiputera seluruh Jawa Barat (Jabar) melakukan aksi unjukrasa di Gedung Wisma Bumiputera Jln. Asia Afrika Bandung pada Kamis pagi 11 Februari 2021.
Aksi tersebut dihadiri puluhan orang tersebut dilakukan dengan membawa spanduk, karangan bunga dukacita dan keranda mayat. Mereka sedianya akan datang ribuan orang namun karena suasana Pandemi Covid-19 jadi unjukrasa hanya dilakukan puluhan orang.
Para pengunjukrasa melakukan orasi yang menyebutkan agar Bumiputera segera mencairkan dana nasabah yang sudah habis kontraknya. Di wilayah Jabar yang sudah habis kontraknya sebanyak 18 ribu nasabah atau senilai Rp400 miliar.
“Kami akan terus berjuang, kami akan segel seluruh kantor cabang Bumiputera di Jabar,” ujar salah seorang orator aksi.
“Saya minta hak kami segera bayarkan. Kami bukan pengemis saya minta dicairkan hak kami,” katanya.
Salah seorang Perwakilan dari pemegang Polis Neli Pelatinu yang juga menjabat Sekretaris korwil jabar pemegang polis, mengatakan bahwa klaim belum dibayarkan sejak 2016 lalu.
“Kami mendatangi kantor Bumiputera Jabar ini, untuk meminta pimpinan Bumiputera di Jawa Barat segera mencairkan klaim polis kami,” ujarnya.
Neli menambahkan, bahwa perwakilan yang hadir hari ini merupakan perwakilan pemegang polis dari berbagai daerah di Jawa Barat.
“Ada yang dari Cirebon, Tasik, Bogor, Karawang, kami menuntut hak kami sebagai pemegang polis,” jelasnya.
Diakui Neli, jika Bumiputera mengabaikan para pemegang polis.
“Padahal yang membesarkan perusahaan itu kami para pemegang polis, ini malah diabaikan,” jelasnya.
Terpisah Kepala Kantor AJB Bumiputera 1912 wikayah Jabar, Suryadi menyatakan bahwa pihaknya menerima tuntutan pendemo.
“Ya, kami sudah mendengar, dan kami menerima bahwa mereka ini yang belum terpenuhi klaimnya,” jelas Suryadi, usai menerima aksi unjuk rasa pihak pemegang polis, di depan halaman gedung wisma Bumiputera Jabar.
Diakui Suryadi, bahwa memang klaimnya sudah jatuh tempo.
“Upaya yang dilakukan manajemen kami mengikuti instruksi dari atas, saat ini kami hanya melayani saja keluhan dari pemegang polis,” jelasnya.
Untuk nilai klaim yang belum dibayarkan, di wilayah Jabar mencapai Rp 400 milliar.
“Ya, sebenarnya kalau untuk membayar klaim, dengan satu gedung ini cukup saya kira. Untuk proses pembayaran klaim mengikuti kebijakan pusat ya,” jelasnya.
Suryadi menjelaskan, untuk klaim yang belum dibayarkan yakni yang habis kontrak, klaim meninggal, dan klaim lainnya.
“Klaim yang belum dibayarkan kepada sekitar 18.000 nasabah di Jabar dari setahun lalu sampai yang baru,” pungkasnya.
Aksi unjuk rasa pemegang polis Bumiputera di gedung Bumiputera Jabar, selesai berunjuk rasa di Bumi putera, puluhan Nasabah ini juga berunjuk rasa ke Kantor OJK Regional II Jawa Barat Jalan Ir H. juanda 152 Bandung. Selain berorasi dan membentangkan spanduk yg berisikan kekecewaan terhadap Kinerja pihak OJK yg dianggap tidak tegas intuk menyelesaikan skandal gagal bayar klaim Nasabah Asuransi di Bumi putera .
Sementara itu, aksi unjuk rasa para Nasabah dijaga ketat aparat kepolisian Polrestabes Bandung.
(Saifal)