PenaKu.ID – Selain intensitas curah hujan yang masif di wilayah Pandeglang Banten, Bupati Irna Nurlita menyebut persoalan banjir juga terjadi akibat pendangkalan beberapa sungai yang melewati kecamatan di wilayah selatan Pandeglang yang menjadi kendala.
Padahal, menurut Irna, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, khususnya untuk mengatasi persoalan banjir di wilayah Pandeglang. Koordinasi tersebut dilakukannya, lantaran Pemkab Pandeglang dalam hal ini, tidak memiliki kewenangan penanganan atas sejumlah sungai yang mengaliri Pandeglang itu.
“Kan saya juga koordinasi, karena memang curah hujan debitnya sangat tinggi. Karena kewenangan sungai sama sekali tidak ada di kita. Adanya di provinsi dan pusat,” katanya, Sabtu (30/1/2021) dikutip banten.siberindo.
Irna berharap Pemprov Banten dan pemerintah pusat, segera melakukan tindakan penanganan masalah banjir. Mengingat banjir tidak hanya merendam pemukiman warga, tetapi areal persawahan juga ikut terdampak. Padahal, Pandeglang merupakan lumbung pangan Banten dan nasional.
“Karena kami merupakan lumbung pangan Provinsi Banten loh, hampir 34 persen (kontribusinya). Kan khawatir, mungkin mereka sudah tumbuh ada yang 4 minggu padinya. Ini kan mengganggu produktivitas pangan. Provitasnya juga akan terganggu,” lanjutnya.
Dia mengaku sudah berkali-kali memohon kepada Pemprov Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), untuk menormalisasi sejumlah aliran sungai, seperti Sungai Cilemer dan Cilatak. Namun sampai saat ini, permohonan itu belum juga terealisasi.
“Koordinasi dan usulan tiap tahun kami sampaikan ke provinsi. Tapi kan ga mungkin juga masyarakat tahu. Masyarakat tahu nya itu tanggung jawab Pemkab. Tapi kami paham, mungkin fiskal terbatas. Tapi prioritas lah. Kalau usulan kami dari 4 tahun sama, wayahna (mohon pengertiannya),” tutup Irna.
Sementara berita ini diterbitkan, redaksi masih berupaya mengkonfirmasi pihak DPUPR Banten.
**Red