Tutup
PenaPeristiwa

Dinosaurus yang Ngamuk di Hutan Gunung Lawu Itu Ternyata Gundul dan Berkaca Mata

×

Dinosaurus yang Ngamuk di Hutan Gunung Lawu Itu Ternyata Gundul dan Berkaca Mata

Sebarkan artikel ini
IMG 20201217 WA0026

PenaKu.ID – ‘Otak Pelaku’ kesasar dan mengamuknya hewan purbakala, Dinosaurus, ke hutan milik Perhutani di areal Mojosemi, Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur, beberapa hari lalu itu ternyata seorang pria berambut gundul dan Berkaca mata. Dia tidak dicari cari aparat keamanan, pasalnya kehadiran binatang pra sejarah tersebut justru membuat suka cita warga, karena Dinosaurus palsu.

Pria muda itu akrab dalam panggilan Romo Topan. Dialah pengelola Mojosemi Forest Park, yang mengambil lokasi di hutan pinus milik Perhutani KPH Lawu DS. Lokasinya tak terlalu jauh di atas obyek wisata Telaga Sarangan, yang dikelola Pemkab setempat.

Kepada jurnalis yang mewawancarainya, Kamis (17/ 12), Romo Topan mengaku sengaja mendatangkan Triceratops bercula tiga, salah satu klad Dinosauria, untuk mendongkrak taman wisata yang dia kelola.

Obsesi besarnya terinspirasi hiruk pikuknya film layar lebar, Jurassic Park, garapan sutradara Steven Spielberg yang meledak kisaran Tahun 1990 an. Film yang mengambil latar hutan pegunungan sebagai penelitian Dinosaurus itu, mengadaptasi novel fiksi karya Michael Crichton.

“Iya, betul. Saya memang terinspirasi novel sekaligus film Jurassic Park yang menghebohkan pecinta film waktu itu,” aku Romo Topan.

Dia tambahkan, pihaknya juga tidak menduga kalau ‘raksasa Dinosaurus’ mainan yang dia datangkan ternyata juga disambut tempik sorak berbagai pihak, tak ubahnya ledakan film Jurassic Park saat itu.

Belantara hutan pinus yang natural di Mojosemi, menurut pandangan Romo Topan, dianggap mendukung pengembangan wisata dengan khasanah aneka rupa fauna.

Dan Dinosaurus yang memang pernah ada di periode Trias, setelah periode Permian dan ditutup periode Jura itu sengaja dipilih, pikirnya, lantaran binatang tersebut selalu menjadi stigma keingintahuan anak anak.

“Selain sebagai fungsi edukasi, keberadaan Dinosaurus itu juga untuk spot selfie bagi pengunjung,” jelas Romo Topan. Meski berkeinginan menambah jenis binatang langka lainnya, namun pihaknya masih menunggu situasi terkait Covid-19.

Romo Topan mengaku kostum Dinosaurus tersebut buatan anak bangsa sendiri, yang diselesaikan antara 1 sampai 2 bulan. Namun, dia sengaja menutup penjelasan terkait biaya, bahan dan cara pembuatannya. “Maaf itu rahasia dapur, Mas,” akunya.

Tidak berlebihan jika Romo Topan berobsesi mengimbangi kehiruk pikukan box office Jurassic Park. Pasalnya dia memiliki kemampuan untuk itu. Terlebih, dukungan alam bebukitan Gunung Lawu di areal tersebut masih alami.

(bbg/Fin)