PenaKu.ID – Mantan pelatih Bayern Munich, Jupp Heynckes menyebut Thomas Muller sebagai pemain fantastis yang telah ikut mencatat sejarah sepakbola Jerman.
Gelandang serang berusia 30 tahun itu menghabiskan seluruh kariernya di Bayern dan telah memenangkan hampir semua trofi utama yang tersedia untuknya bersama raksasa Bundesliga itu.
Muller juga membantu tim nasionalnya meraih kejayaan. Ia merupakan topskor di Piala Dunia 2020, ketika skuad muda Jerman finis di urutan ketiga, sebelum memainkan peran kunci saat pasukan Joachim Low menjuarai turnamen pada 2014.
Di Piala Dunia 2014, Jerman berhasil mengalahkan tuan rumah Brasil dengan skor 7-1 di semi-final sebelum mengatasi perlawanan Argentina.
Di level klub, Muller berhasil memenangkan dua trofi Liga Champions, yakni pada 2013 dan 2020. Di final turnamen pada musim panas tahun ini, Bayern sukses menaklukkan Paris Saint-Germain 1-0 di partai final.
Muller juga memenangkan sembilan gelar Bundesliga, termasuk di setiap musimnya sejak 2013.
Bayern juga meraih gelar DFB-Pokal enam kali bersama Muller, ditambah Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub, dan Piala Super Jerman.
Heynckes berpandangan, Jerman dan Bayern tidak akan mungkin meraih trofi-trofi itu tanpa Muller.
Heynckes, pelatih Muller ketika Bayern memenangkan treble winners pada 2013, mengatakan kepada DFL Magazine kalau sang pemain telah lama menunjukkan apa yang selalu membuat dirinya berbeda: membantu tim, bekerja keras, dan sangat kuat, dan menyebutnya sebagai pemain paling luar biasa dalam sejarah sepakbola Jerman.
Heynckes, yang kini berusia 75 tahun dan sudah pensiun sebagai pelatih, juga memuji rekan-rekan satu tim Muller, termasuk Joshua Kimmich.
Kimmich, produk akademi Bayern ketika Heynckes masih melatih, merupakan seorang gelandang yang juga bisa berperan sebagai bek kanan.
Heynckes, yang melatih Bayern dalam empat periode dan juga pernah menangani Real Madrid, pun memuji Kimmich atas sikap dan perkembangannya, baik sebagai pemain maupun seorang pribadi.
“Ia adalah lambang sepakbola profesional yang juga mewakili FC Bayern. Ia hidup untuk sepakbola. Sepakbola adalah hobinya, pekerjaanya, ramuan hidupnya. Pada saat yang sama, dia telah berkembang sebagai seorang pribadi,” ujar Heynckes, Sabtu (12/9).
Source: Siberindo
Editor: Js