PenaKu.ID – Solidaritas sosial masyarakat Jawa Barat (Jabar) di tengah pandemi COVID-19 bertumbuh subur. Masyarakat tergerak untuk membantu sesama yang terdampak COVID-19, sekaligus berkontribusi mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi.
Ketua Divisi Kemitraan dan Pengganlangan Bantuan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Dani Ramdan mengatakan, bantuan masyarakat, baik yayasan, perusahaan, lembaga, dan perorangan, untuk penanggulangan COVID-19 di Jabar terus mengalir dari waktu ke waktu.
“Kami mencatat ada 78 perusahaan, 46 organisasi kemasyarakatan, dan 15 pemerintah sahabat, dan NGO luar negeri yang telah menyampaikan bantuan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar. Itu belum dari peorangan,” kata Dani, Jumat (5/6/20).
Dani menyatakan, solidaritas sosial masyarakat Jabar yang sudah terbentuk lama dikoordinasikan dengan baik oleh Gugus Tugas Provinsi agar gerakan sosial masyarakat berjalan optimal dan sistematis. Salah satunya menyajikan data via website PIKOBAR terkait barang yang dibutuhkan untuk penanganan COVID-19 dan jumlah bantuan yang masuk.
“Kami berkirim surat kepada organisasi dan pihak-pihak lainnya. Untuk mengetahui detail berapa barang, kita punya web bisa diakses masyarakat, barang-barang yang kita butuhkan, berapa banyak yang sudah ada di Gugus Tugas. Nanti masyarakat bisa memberikan bantuan yang sesuai dengan jenis kebutuhan,” ucapnya.
Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Mohammad Arifin Soedjayana melaporkan, jenis bantuan yang sudah disalurkan ke rumah sakit, puskesmas, dan warga terdampak di antaranya 5.340 set Alat Pelindung Diri, 288.028 pcs coverall, 104.049 alat rapid test, 525.192 masker bedah, 5.610 masker N95, 249.330 sarung tangan, 215.674 masker kain, dan 1.948 paket sembako dari donatur.
Supaya pencatatan barang masuk dan keluar akuntabel dan pengelolaan gudang dapat dilaksanakan dengan baik, kata Arifin, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar bekerja sama dengan PT. POS Logistik dalam manajemen logistik serta penyalurannya.
“Penyaluran barang kesehatan dilakukan berdasarkan arahan, permintaan dari divisi gugus tugas, dan permintaan dari pihak luar. Untuk beberapa jenis barang yang dianggap penting dan ketersediaannya terbatas, penyaluran barang dapat melalui pertimbangan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar,” kata Arifin.
Dani mengatakan, solidaritas sosial yang kuat dan semangat gotong royong dari masyarakat menjadi modal penting bagi bangsa Jabar dalam menanggulangi pandemi COVID-19, baik dari aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi.
“Dari angka-angka yang kita terima, cukup tinggi bantuan dari masyarakat, belum yang bantuan yang langsung disalurkan kepada masyarakat,” katanya.
“Kekuatan kita dalam menanggulangi pandemi hanyalah modal sosial. Karena kalau kekuatan ekonomi, keuangan negara dan pemerintah daerah terbatas. Kekuatan teknologi, banyak barang kita yang masih impor. Jadi, modal sosial ini menjadi senjata utama kita melawan COVID-19,” imbuhnya.
(Js/hm)