Tutup
PenaPendidikan

Intinya Berikan Kelonggaran pada Santri Tuk Kembali ke Pesantren

×

Intinya Berikan Kelonggaran pada Santri Tuk Kembali ke Pesantren

Sebarkan artikel ini
IMG 20200602 WA0028
IMG 20200602 WA0028
Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKB, H. Uya Mulyana.

PenaKu.ID – Menjelang berahirnya Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB), diharapkan anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PKB, H. Uya Mulyana, tidak menghambat pendaftaran dan kembalinya santriwan santriwati ke Pondok Pasantren.

Alasan Uya, para santri tersebut tidak semua berasal dari wilayah Kabupaten Bandung saja. Ada yang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan dan daerah lainnya. Dengan adanya PSBB para santri tersebut akan terhambat untuk kembali ke Pontren.

“Hal itu harus menjadi pemikiran bagi Pemkab Bandung dengan memberikan keleluasaan kepada mereka para santri,” katanya diruang Fraksi, Selasa (2/6/2020).

Uya tidak melarang ada pemeriksaan kesehatan atau Rapid Test Covid-19 terhadap santri.

Dia meminta adanya kelonggaran saja bagi santri agar bisa kembali menuntut ilmu di Pontren. Namun sebelum dilaksanakan proses pembelajaran, diharapkan ada tindakan sterilisasi ruangan kelas, penginapan (kobong), dan lingkungan Pontrennya.

Dengan menerapkan protokol kesehatan itu, Uya optimis proses pembelajaran para santri akan aman dan nyaman. Demikian juga dengan lingkungannya setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan.

Uya mengkwatirkan santri yang berada di luar wilayah Kabupaten Bandung. Menurutnya, para santri itu akan terkendala dengan aturan PSBB yang sementara waktu membatasi jumlah pendatang dari luar wilayah. Hal itu jelas sangat merugikan santri dan Pontren.

Diakui Uya, Pontren dengan sekolah formal memang berbeda. Untuk sekolah formal disesuaikan dengan zona, sementara Pontren siswa-siswinya berasal dari daerah mana saja. Itulah perbedaan antara Pontren dengan sekolah formal.

“Bila kemudian ada larangan bagi calon santri untuk masuk pontren dengan alasan berasal dari luar daerah, maka akan terjadi kerugian besar bagi Pontren,” ujarnya.

Uya tidak meminta perlakuan khusus bagi Pontren, dia hanya mengharapkan adanya kebijakan dari Pemkab Bandung Pemprov Jabar dengan memberikan keleluasaan bagi calon santri dan para santri yang akan mendaftar dan akan kembali ke Pontren.

Mengenai keamanan dan keamanan para santri, dikemukakannya, pihak Dinas Kesehatan bisa memberikan pelayanan dengan turun ke lokasi. Sehingga akan terdeteksi situasi dan kondisi Pontren saat ini.

Intinya, Uya menjelaskan, harus ada penyesuaian melalui tindakan kebutuhan pelayanan pelayanan pendidikan berdasarkan karakteristiknya.

“Sebab antara sekolah formal dan Pontren dari aspek kebutuhan pendidikan jelas sangat berbeda. Tapi tujuannya sama, yaitu turut mencerdaskan bangsa dan negara,” tutupnya.



Reporter: al fattah
Penulis: al fattah

Editor: Js