PenaKu.ID – Sebuah pohon mahoni berukuran raksasa tumbang dan menimpa bangunan rumah yang juga digunakan sebagai Kantor Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (IPHI) 1987 DPD Jawa Barat. Peristiwa itu terjadi di Jalan Cihapit No. 23, RT 004/RW 001, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Kamis (11/12/2025) pagi.
Insiden ini menjadi sorotan publik setelah warga mengaku telah berulang kali menyampaikan laporan, namun respons dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung dinilai lamban.
Pohon mahoni berusia lebih dari seratus tahun dengan tinggi sekitar 20 meter dan diameter mencapai satu meter tersebut roboh secara tiba-tiba saat hujan berintensitas tinggi mengguyur kawasan Bandung. Kondisi pohon yang sudah menua diduga menjadi faktor utama tumbangnya batang besar pohon mahoni itu.
Tumbangnya pohon mahoni tersebut menyebabkan kerusakan berat pada bangunan rumah dan dua mobil yang terparkir di halaman. Meski demikian, tak ada korban jiwa. Total kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Suara dentuman keras saat pohon roboh sempat membuat warga sekitar panik dan keluar rumah untuk memeriksa kondisi lingkungan mereka.
Pemilik rumah, Muhammad Bobby Nugraha (36), mengatakan pohon tersebut sudah lama terlihat miring dan membahayakan. Ia mengaku telah berulang kali melaporkannya kepada dinas terkait, namun belum mendapat tindak lanjut hingga kejadian ini terjadi.
“Saya sudah lapor lebih dari sekali. Kondisinya memang sudah miring dan mengkhawatirkan. Sayangnya belum ada tindak lanjut sampai akhirnya kejadian ini terjadi,” kata Bobby kepada wartawan.
Pohon Mahoni yang Sudah Tua Jadi Catatan
Akibat tumbangnya pohon, pagar, kanopi, dan sebagian atap rumah mengalami kerusakan berat. Dua mobil yang tertimpa juga rusak, meski tidak separah bangunan utama.
“Kalau kerugian ditaksir ratusan juta rupiah. Kerusakan tembok depan, mobil, dan atap rumah cukup parah,” ujarnya.
Tidak lama setelah kejadian, petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Diskar) Kota Bandung bersama Dinas Pertamanan dan Pemakaman tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi. Proses pemotongan batang pohon memakan waktu lama lantaran ukurannya sangat besar dan posisinya menimpa struktur bangunan.
Kabid Penyelamatan Diskar Kota Bandung, Imanuel, menegaskan bahwa pihaknya mengutamakan keamanan dalam proses evakuasi.
“Kami mengutamakan keamanan agar tidak menambah kerusakan pada bangunan maupun risiko bagi warga,” ujarnya. Ia juga mengimbau masyarakat tetap waspada karena cuaca ekstrem diperkirakan masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Peristiwa ini menambah daftar insiden pohon tumbang di Kota Bandung selama musim hujan. Publik kini menyoroti lambatnya respons DPKP terhadap laporan warga mengenai pohon tua yang berisiko tumbang.
Warga berharap pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh, pendataan ulang pohon besar di kawasan padat penduduk, serta meningkatkan respons agar kejadian serupa tak kembali terulang.**












