PenaKu.ID – Pergerakan tanah kembali melanda Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, tepatnya di Kampung Cilame, RT 01, RT 02, dan RT 03 RW 05, Dusun Ci Keueus, Desa Cintaasih, Kecamatan Cipongkor, pada Minggu (7/12/2025). Fenomena yang berlangsung perlahan namun terus bergerak ini menimbulkan dampak serius bagi ratusan warga di kawasan tersebut.
Ketua RT setempat, J. Rahmat, melaporkan sedikitnya 54 kepala keluarga dengan total 165 jiwa berada dalam kondisi rawan. Sebanyak 35 rumah mengalami kerusakan, mulai dari retak ringan hingga kerusakan berat pada struktur bangunan.
“Pergerakan tanah ini sudah terasa sejak beberapa hari sebelumnya, tetapi puncaknya terjadi pada tanggal 7. Banyak rumah warga yang mulai retak dan bergeser. Kami terus mendata dan mengingatkan warga agar tetap waspada,” ujar Rahmat saat dihubungi wartawan, Rabu (10/12/25).
Kerusakan yang tercatat dari pergerakan tanah tersebut meliputi dinding rumah yang retak, lantai bergelombang, hingga pondasi bangunan yang terangkat dan bergeser dari posisi semula. Warga juga mengaku khawatir, mengingat sejumlah titik baru mulai menunjukkan celah dan retakan memanjang, terlebih ketika curah hujan meningkat.
Pemerintah Desa Cintaasih bersama aparat Kecamatan Cipongkor turun langsung ke lokasi untuk melakukan peninjauan dan mempercepat proses pendataan dampak dari pergerakan tanah itu. Hasil laporan sementara menunjukkan beberapa rumah sudah tidak layak huni dan pemiliknya terpaksa mengungsi.
Instruksi di Zona Rawan Pergerakan Tanah
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah desa mengeluarkan imbauan resmi agar warga di zona rawan segera mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga yang lebih aman, terutama saat hujan deras.
“Surat permohonan peninjauan sudah kami kirimkan kepada BPBD Bandung Barat agar penanganan bisa segera dilakukan,” kata Rahmat.
Saat ini warga yang terdampak memilih tinggal sementara di kediaman kerabat maupun tetangga yang tidak berada di wilayah pergeseran tanah.
Aparatur desa bersama masyarakat setempat masih memantau perkembangan retakan di sejumlah titik kritis. Meski tidak ada korban jiwa, kondisi lapangan dinilai masih rentan sehingga kewaspadaan perlu terus ditingkatkan.
Pemerintah desa mengimbau seluruh warga Desa Cintaasih dan wilayah rawan lainnya untuk segera melaporkan setiap perubahan kondisi tanah serta mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama.**












