PenaKu.ID – New normal atau dengan kata lain tatanan kehidupan baru yang akan diberlakukan oleh pemerintah pertanggal 1 Juni mendatang, disambut gembira oleh masyarakat khususnya bagi warga yang terkena dampak akibat pandemi covid-19.
Hal itu menandakan roda-roda sektor kehidupan mampu berjalan kembali, terlebih rotasi ekonomi warga siap kembali bergulir.
New Normal juga sudah dapat dipastikan segala aktivitas sosial masyarakat bakal bisa dilakukan seperti sediakala.
Namun, disisi lain ada juga sebagian warga yang masih mengkhawatirkan jika new normal diberlakukan akan menambah korban akibat pandemi serta keganasan covid-19 yang belum secara pasti diketahui bahwa virus tersebut benar-benar telah hengkang dari kehidupan kita.
Pengamat politik Muslim, Arbi, sekaligus Direktur gerakan perubahan mengomentari hal ini melalui pesan tertulis kepada law-justice.co, Kamis (28/5/20).
Komentar Arbi tersebut memiliki pandangan bahwasannya pergantian kepemimpinan lebih baik menurutnya ketimbang pergantian tatanan hidup baru di tengah pandemi.
“Kalau saya perhatikan kebijakan new normal justru rakyat ingin new presiden dan new goverment,” tulis Arbi dalam pesan tersebut, Kamis (28/5/2020).
Terkait daripada pro dan kontra diberlakukannya new normal tersebut, pemerintah dimungkinkan akan tetap melaksanakan kebijakan itu, sesuai dengan protokol kesehatan yang akan diterapkan untuk mencegah penularan covid-19.
Kontributor: Rm
Editor: Js