Ekonomi

Aksi Jual Massal Guncang Pasar Kripto: Strategi Leverage Berisiko Tinggi Jadi Biang Kerok Volatilitas

×

Aksi Jual Massal Guncang Pasar Kripto: Strategi Leverage Berisiko Tinggi Jadi Biang Kerok Volatilitas

Sebarkan artikel ini
Aksi Jual Massal Guncang Pasar Kripto: Strategi Leverage Berisiko Tinggi Jadi Biang Kerok Volatilitas
Aksi Jual Massal Guncang Pasar Kripto: Strategi Leverage Berisiko Tinggi Jadi Biang Kerok Volatilitas/(pixabay)

PenaKu.ID – Lonjakan harga kripto sepanjang tahun ini ternyata banyak didorong oleh penggunaan utang (leverage) dalam jumlah besar. Berbagai produk turunan memungkinkan trader memperbesar keuntungan, namun strategi berisiko tinggi ini juga mempercepat kerugian saat pasar berbalik arah, seperti yang terlihat dalam aksi jual besar-besaran dalam dua pekan terakhir.

Fenomena ini menunjukkan bahwa investor kini memiliki lebih banyak cara untuk melakukan perdagangan margin tinggi, bahkan hingga menempatkan US$1 untuk membuka posisi senilai US$100 di Bitcoin. Strategi ini, jika pasar berbalik, akan memicu likuidasi otomatis modal trader karena kerugian berlipat ganda dan modal awal tidak cukup menutupnya.

Rekor Likuidasi dan Dampak Sentimen Pasar Global Kripto

Data CoinGlass menunjukkan bahwa total likuidasi harian di bursa kripto mencapai rekor tertinggi pada Oktober 2025, dipicu oleh aksi jual setelah Presiden Trump mengumumkan tarif baru terhadap China.

Hal ini mengguncang pasar dan memaksa bursa menutup posisi para investor yang merugi. Bitcoin sendiri anjlok sekitar 29% dari rekor tertinggi. Koreksi brutal ini menunjukkan bahwa meskipun regulasi AS kini lebih ramah, risiko leverage tetap tinggi.

Minat Investor Tak Surut di Tengah Ancaman Likuidasi Kripto

Meskipun koreksi masif terjadi, minat investor terhadap instrumen berisiko tinggi tidak surut. Bahkan, nilai pinjaman kripto dari platform terpusat maupun terdesentralisasi mencapai rekor baru US$74 miliar pada akhir September.

Hal ini menunjukkan bahwa, meski banyak posisi ber-leverage telah terhapus, para trader meyakini tren ini akan terus berlanjut. Jake Ostrovskis, Head of Over-the-Counter Trading di Wintermute, memprediksi penggunaan leverage akan terus berkembang selama regulator belum menetapkan batasan ketat.**