PenaKu.ID – Makanan hasil fermentasi seperti tempe, yoghurt, dan kimchi bukan hanya disukai karena rasa dan teksturnya yang khas, tetapi juga menyimpan manfaat kesehatan yang luar biasa. Profesor Antonius Suwanto dari IPB University menjelaskan bahwa fermentasi, proses alami mikroorganisme mengubah karbohidrat menjadi zat lain, adalah metode tradisional yang membuat makanan lebih bernutrisi dan krusial bagi sistem imun. Proses ini tidak hanya memperpanjang masa simpan, tetapi juga mengubah profil aroma, rasa, dan tekstur makanan secara signifikan. Contohnya, tempe memperoleh rasa gurih yang kaya berkat kerja kapang Rhizopus dan bakteri baik.
Menurut Prof. Antonius, manfaat terbesar dari makanan fermentasi terletak pada kandungan mikroorganismenya. Ketika dikonsumsi, mikroorganisme ini bertindak seperti “vaksin alami” dalam dosis kecil, membantu melatih dan memperkuat sistem imun tubuh.
Tempe: Sumber Protein Mudah Cerna dan Antigen Rasa Gurih
Tempe menjadi contoh terkuat di Indonesia. Proses fermentasi kedelai oleh berbagai mikroorganisme membuat protein tempe lebih mudah dicerna, meningkatkan kadar vitamin B, dan membentuk senyawa bioaktif yang baik.
Mengonsumsi makanan fermentasi adalah cara mudah bagi sistem imun untuk terpapar antigen, yaitu zat asing dari mikroorganisme tak berbahaya.
Memaksimalkan Manfaat Kesehatan Lewat Pengolahan Rasa Gurih
Antigen inilah yang merangsang sistem imun untuk mengenali ancaman dan membentuk antibodi. Sederhananya, sel darah putih menjadi lebih aktif dan tubuh lebih terlatih menghadapi potensi penyakit.
Berdasarkan penelitian IPB, tempe mentah dan tempe kukus menunjukkan hasil pembentukan antibodi yang lebih baik daripada kedelai biasa. Penting untuk dicatat, pengolahan ekstrem seperti membuat keripik tempe dapat mengurangi manfaat karena hilangnya banyak bakteri baik akibat suhu penggorengan yang tinggi. Sementara itu, tempe goreng biasa atau bacem masih dinilai lebih baik dalam mempertahankan nutrisi.**






