Ekonomi

Saham GOTO ‘Terbang’ Lagi: Benarkah Isu Merger dengan Grab Kali Ini Serius?

×

Saham GOTO ‘Terbang’ Lagi: Benarkah Isu Merger dengan Grab Kali Ini Serius?

Sebarkan artikel ini
Saham GOTO 'Terbang' Lagi: Benarkah Isu Merger dengan Grab Kali Ini Serius?
Saham GOTO 'Terbang' Lagi: Benarkah Isu Merger dengan Grab Kali Ini Serius?/(pixabay)

PenaKu.ID – Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali menunjukkan taringnya di lantai bursa. Pada perdagangan Senin (10/11/2025), harga saham perusahaan tersebut melesat tajam 9,84%, bergerak dari level Rp 61 menuju Rp 67 per lembar saham. Kenaikan signifikan ini bukan tanpa alasan; pemicunya adalah kabar yang sudah lama menjadi “serial” di pasar modal.

Rumor konsolidasi antara GOTO dan pesaing abadinya, Grab, kembali memanas. Yang membuat isu kali ini berbeda adalah adanya kabar yang menyebutkan keterlibatan “istana” atau pihak pemerintah. Sebuah lembaga bernama Danantara dikabarkan akan turun tangan memediasi potensi merger dua raksasa teknologi Asia Tenggara ini.

Bagi investor yang telah lama berkecimpung di pasar, fenomena ini adalah sebuah deja vu. Isu merger GOTO dan Grab hampir muncul setiap tahun dengan bumbu dan alur cerita yang berbeda. Pola serupa pernah terjadi pada 28 Juli 2025, saat isu yang sama berhasil mengangkat GOTO dari Rp 59 ke Rp 64. Pertanyaannya, apakah kali ini akan berbeda?

Sejarah Kegagalan Negosiasi GOTO

Wacana konsolidasi ini sejatinya memiliki sejarah yang panjang dan serius. Episode paling intens terjadi pada akhir 2020, jauh sebelum Gojek memutuskan “menikah” dengan Tokopedia. Saat itu, negosiasi murni terjadi antara Gojek dan Grab. Konteksnya adalah puncak “perang bakar uang” (cash-burning) yang brutal di antara keduanya.

Investor kakap, terutama SoftBank yang memiliki saham di kedua perusahaan, dilaporkan menjadi pendorong utama agar keduanya bersatu. Tujuannya jelas: menghentikan pendarahan modal dan menciptakan satu entitas dominan yang cepat meraih profitabilitas. Namun, negosiasi itu gagal total di awal 2021 karena dua hambatan utama: regulasi anti-monopoli dari KPPU dan tidak adanya titik temu soal valuasi serta pembagian kendali.

Babak Baru GOTO dengan Aktor ‘Danantara’

Setelah kegagalan di 2020, Gojek beralih ke Rencana B dan merger dengan Tokopedia, melahirkan GOTO pada Mei 2021. Isu merger dengan Grab sempat kembali “digoreng” pada Februari 2024 pasca-IPO GOTO, yang sukses memicu lonjakan jangka pendek.

Namun, isu yang beredar pada Juli 2025 dan kembali memanas hari ini (10/11/2025) memiliki bobot berbeda. Munculnya nama Danantara, sebuah lembaga yang terafiliasi dengan pemerintah, sebagai calon mediator memberikan dimensi baru. Keterlibatan entitas negara ini memunculkan spekulasi bahwa mungkin ada kepentingan nasional yang lebih besar yang ingin dijamin, membuat rumor kali ini terasa lebih serius dibandingkan episode-episode sebelumnya.**