PenaKu.ID – Dalam perjalanan hidup, kita akan bertemu banyak orang. Kita berusaha menjalin koneksi, berbagi cerita, dan mencari pemahaman. Namun, ada satu kenyataan yang harus kita terima: tidak semua orang bisa dan akan mengerti diri kita sepenuhnya. Ini adalah fakta yang seringkali sulit diterima, terutama bagi mereka yang memiliki empati tinggi dan ini menjadi sebuah realitas hubungan.
Kita mungkin memiliki niat terbaik, menjelaskan sudut pandang kita dengan sejelas mungkin, namun tetap saja ada orang yang salah mengartikan, tidak setuju, atau bahkan menolak kita. Keinginan untuk dipahami secara universal adalah pencarian yang melelahkan dan seringkali sia-sia. Kita tidak bisa memaksakan pemahaman kepada orang lain.
Perbedaan ‘Kacamata’ Kehidupan Realitas Hubungan
Setiap individu melihat dunia melalui ‘kacamata’ yang unik, yang terbentuk dari pengalaman hidup, nilai-nilai keluarga, latar belakang budaya, dan bahkan luka masa lalu mereka. Apa yang jelas dan logis bagi kita, mungkin terlihat sangat berbeda dari ‘kacamata’ orang lain.
Memaksakan orang lain untuk melihat dari sudut pandang kita sama sulitnya dengan mencoba memakai resep kacamata orang lain; hasilnya pasti buram.
Fokus pada Validasi Internal di Realitas Hubungan
Alih-alih mencari validasi dan pemahaman dari semua orang, energi kita jauh lebih baik dialokasikan untuk memahami diri sendiri. Fokuslah pada integritas internal. Apakah Anda sudah jujur pada diri sendiri? Apakah Anda telah bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang Anda yakini?
Selama Anda tahu kebenaran Anda dan merasa damai dengan pilihan Anda, pemahaman dari orang lain adalah bonus, bukan keharusan. Cukuplah dimengerti oleh beberapa orang yang benar-benar penting dan, yang terutama, oleh diri Anda sendiri.**






