PenaKu.ID – Pemerintah Kabupaten Cianjur Jawa Barat resmi meluncurkan Gerakan Poe Ibu (Sapoe Sarebu) — sebuah inisiatif sosial yang menghidupkan kembali semangat rereongan atau gotong-royong khas masyarakat Sunda. Gerakan ini berfokus pada solidaritas warga untuk membantu sesama, terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
Peluncuran gerakan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Cianjur, dr. H. Wahyu, bersama Wakil Bupati Abi Ramzi, dalam upacara Apel Hari Kesadaran Nasional di halaman Pendopo Cianjur, Jumat (17/10/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Wahyu menegaskan bahwa Gerakan Poe Ibu lahir dari nilai-nilai luhur budaya Sunda seperti silih asah, silih asih, silih asuh, dan silih jagaan.
“Gerakan ini bukan pungutan, apalagi kewajiban. Ini ajakan sukarela untuk saling membantu. Langkah kecil yang dilakukan bersama bisa membawa perubahan besar, terutama bagi warga yang membutuhkan bantuan cepat dan tepat,” ujar Wahyu.
Gerakan tersebut mengajak masyarakat untuk menyisihkan sebagian kecil rezekinya — meski hanya seribu rupiah per hari — guna membantu warga yang kesulitan biaya berobat atau pendidikan anak.
Harapan dari Gerakan Poe Ibu
Bupati Wahyu berharap Poe Ibu bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi menjadi gerakan moral berkelanjutan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Cianjur.
“Kami ingin tidak ada lagi warga yang kesulitan berobat hanya karena biaya. Bagi pekerja harian, sakit bisa berarti kehilangan pendapatan. Melalui gerakan ini, kita hadir untuk meringankan beban mereka,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Cianjur menegaskan bahwa Gerakan Poe Ibu bersifat sukarela, mandiri, dan transparan, tanpa muatan politik maupun kepentingan pribadi.
Gerakan ini diharapkan menjadi simbol kebangkitan solidaritas masyarakat Cianjur, memperkuat nilai kemanusiaan serta semangat gotong royong dalam membangun daerah yang lebih peduli dan berdaya.**