PenaKu.ID – Di tengah tuntutan untuk selalu tampil kuat, menangis atau mencucurkan air mata seringkali dianggap sebagai tanda kelemahan. Padahal, dari sudut pandang ilmiah dan psikologis, menangis adalah mekanisme pelepasan emosi yang sangat sehat.
Air mata bukan hanya sekadar respons terhadap kesedihan, tetapi juga cara tubuh untuk melepaskan stres, racun, dan menenangkan diri secara alami.
Ketika kita encucurkan air mata karena emosi, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol melalui air mata. Proses ini membantu menurunkan tingkat stres dan memberikan efek menenangkan.
Selain itu, encucurkan air mata juga merangsang produksi endorfin, hormon yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami dan peningkat suasana hati. Jadi, alih-alih menahannya, membiarkan diri sesekali encucurkan air mata justru bisa menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.
Fungsi Menangis Emosional
Berbeda dengan air mata yang keluar saat mengiris bawang, air mata emosional mengandung lebih banyak protein dan hormon stres. Ini menunjukkan bahwa menangis secara emosional adalah proses biologis yang dirancang khusus untuk membantu tubuh pulih dari tekanan.
Ini adalah bentuk katarsis yang membersihkan pikiran dan meredakan ketegangan yang terpendam.
Manfaat Sosial dari Menangis
Selain manfaat internal, encucurkan air mata juga memiliki fungsi sosial yang kuat. Menunjukkan kerentanan melalui air mata dapat memicu empati dan dukungan dari orang-orang di sekitar kita. Ini memperkuat ikatan sosial dan memberi sinyal bahwa kita membutuhkan bantuan.
Dalam banyak kasus, encucurkan air mata di hadapan orang yang dipercaya bisa menjadi awal dari percakapan yang mendalam dan penyembuhan bersama.**