PenaKu.ID – Sekitar 250 orang yang tergabung dalam Aliansi Dampak Industri Lingkungan (ADIL) menggelar aksi unjuk rasa di depan PT Tirta Persindo Jaya atau Mayora Group, yang berlokasi di Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu (8/10/2025).
Dalam aksi tersebut, massa menyuarakan sejumlah tuntutan agar pihak perusahaan segera merealisasikan poin-poin yang dinilai berkaitan langsung dengan kepentingan warga sekitar dan Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Aparat keamanan dari Polres Cianjur, Satpol PP, Polsek Sukaluyu, TNI Koramil Ciranjang, serta Trantib Kecamatan Sukaluyu turut hadir untuk mengamankan jalannya aksi.
Koordinator lapangan, Didikdik Sodikin, menjelaskan bahwa unjuk rasa digelar sebagai bentuk penyampaian aspirasi warga yang terdampak aktivitas industri. Ia menegaskan, Mayora Group harus berpihak pada masyarakat lokal, terutama warga Desa Sindangraja dan Desa Sukamaju di Kecamatan Karangtengah.
“Tuntutan kami antara lain menyoroti dampak pembilasan air di area produksi PT Tirta Persindo Jaya yang diduga merusak lingkungan dan merugikan masyarakat,” ujar Didikdik di lokasi aksi.
Selain itu, massa menolak pengambilan air dari sumber luar wilayah dan mendesak agar pasokan air sepenuhnya berasal dari mata air yang berada di wilayah Kabupaten Cianjur. Mereka juga meminta manajemen Mayora Group mematuhi perjanjian kerja sama dengan pihak PMR 1 sesuai dengan PKS Nomor 03/PKS/TFJ-PMR-1/III/2025.
Mayora Group Diancam Bakal Dikepung Kembali
Massa pun mengecam dugaan keterlibatan oknum utusan Bupati Cianjur yang disebut-sebut meminta jatah 50 persen pasokan air untuk kepentingan produksi di luar sumber pabrik melalui PDAM Kabupaten Cianjur.
“Hal itu jelas mengganggu ketersediaan air bagi masyarakat pelanggan Perumdam Cianjur,” tegas Didikdik.
Usai tujuh perwakilan massa melakukan audiensi dengan manajemen perusahaan, Didikdik menyebut hasil pertemuan belum memuaskan karena beberapa poin tuntutan masih harus dimusyawarahkan lebih lanjut dengan pihak manajemen.
“Karena pertemuan belum menghasilkan kesepakatan, kami akan kembali menggelar aksi pada Kamis (9/10/2025) dengan jumlah massa yang lebih besar,” pungkasnya.***