Ragam

Menguak Sosok Hantu Banyu: Teror Gaib dari Sungai-Sungai Kalimantan

×

Menguak Sosok Hantu Banyu: Teror Gaib dari Sungai-Sungai Kalimantan

Sebarkan artikel ini
Menguak Sosok Hantu Banyu: Teror Gaib dari Sungai-Sungai Kalimantan
Menguak Sosok Hantu Banyu: Teror Gaib dari Sungai-Sungai Kalimantan/(pixabay)

PenaKu.ID – Pulau Kalimantan, dengan ribuan sungai yang membelah lebatnya hutan, menyimpan sebuah legenda urban yang mampu membuat bulu kuduk berdiri: Hantu Banyu.

Sosok ini adalah entitas gaib penunggu perairan yang menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, terutama yang tinggal di sepanjang aliran sungai. Cerita tentang Hantu Banyu diwariskan dari generasi ke generasi sebagai pengingat akan bahaya yang mengintai dari kedalaman air yang tenang.

Kemunculannya sering kali dikaitkan dengan peristiwa orang hilang atau tenggelam secara misterius. Hantu Banyu tidak hanya sekadar cerita pengantar tidur, tetapi juga representasi dari kekuatan alam yang tak terduga dan harus dihormati.

Wujud dan Asal-Usul Sang Hantu Banyu

Deskripsi mengenai wujud Hantu Banyu cukup beragam, namun umumnya digambarkan sebagai makhluk dengan rambut panjang yang menjuntai hingga menutupi wajahnya.

Rambut inilah yang dipercaya sebagai senjatanya untuk menjerat korban. Beberapa cerita lain menggambarkannya sebagai gulungan tikar atau pusaran air yang tiba-tiba muncul dan menarik siapa saja ke dasar sungai.

Konon, Hantu Banyu adalah arwah penasaran dari orang yang meninggal tenggelam dan jasadnya tidak ditemukan. Arwah tersebut kemudian menjadi penjaga sungai, membawa dendam dan rasa kesepian yang membuatnya memangsa manusia untuk dijadikan teman di alamnya.

Mitos Hantu Banyu dan Pantangan Saat di Dekat Sungai

Untuk menghindari teror Hantu Banyu, masyarakat Kalimantan memiliki sejumlah pantangan yang harus dipatuhi. Salah satu yang paling utama adalah larangan bermain atau mandi di sungai saat senja atau magrib tiba. Waktu tersebut diyakini sebagai momen keluarnya makhluk-makhluk gaib.

Selain itu, dilarang pula untuk bersikap sombong atau menantang kekuatan sungai dengan berteriak-teriak. Mencuci pakaian atau peralatan kotor di malam hari juga dianggap dapat mengundang kehadiran Hantu Banyu.

Mitos-mitos ini berfungsi sebagai kearifan lokal untuk menjaga keselamatan warga dari bahaya nyata seperti arus deras atau binatang buas yang juga aktif di malam hari.**