PenaKu.ID – Di tengah meningkatnya tekanan internasional, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan bahwa pihaknya tengah bekerja sama dengan Gedung Putih untuk menyusun proposal gencatan senjata baru di Gaza.
Rencana ini muncul menjelang pertemuan krusial antara Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump, yang diharapkan dapat meredakan konflik yang telah menelan puluhan ribu korban jiwa.
Netanyahu menyatakan bahwa detail proposal tersebut masih dalam tahap pembahasan dan belum final. Namun, kerja sama intensif dengan tim Presiden Trump memberikan harapan akan adanya terobosan.
Menurut laporan dari pejabat Arab, draf proposal tersebut terdiri dari 21 poin, termasuk penghentian serangan segera, pembebasan seluruh sandera dalam waktu 48 jam, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza secara bertahap.
Krisis Kemanusiaan dan Jumlah Korban Netanyahu
Perang yang berkecamuk telah menciptakan krisis kemanusiaan yang parah di Gaza. Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan jumlah korban tewas telah melampaui 66.000 jiwa, dengan mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.
PBB telah menganggap data ini kredibel. Sekitar 90% populasi Gaza terpaksa mengungsi dari rumah mereka, dan sebagian wilayah bahkan mengalami kelaparan hebat, menambah urgensi tercapainya kesepakatan damai.
Sikap Hamas pada Netanyahu
Pihak Hamas mengaku telah menerima informasi informal mengenai rencana ini dan menyatakan kesiapan untuk mempelajarinya secara positif.
Namun, mereka tetap berpegang pada syarat utama, yaitu penghentian perang secara total dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza. Di sisi lain, Presiden Trump, yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Israel, mulai menunjukkan ketidaksabaran, terutama setelah serangan Israel menghantam target Hamas di Doha, yang sempat menghentikan perundingan.
Pertemuan di Washington akan menjadi penentu nasib proposal ini.**