PenaKu.ID – Hari Jumat mendapat julukan “Sayyidul Ayyam” (pemimpin hari-hari) karena kedudukannya yang istimewa dalam tradisi Islam. Julukan ini merangkum beberapa aspek: Jumat sebagai hari ibadah kolektif, hari berkumpulnya umat Muslim untuk mendengar khutbah, serta banyak dalil dan hadis yang menunjukkan keistimewaan waktu ini.
Pemahaman ini penting untuk mengetahui mengapa umat Islam dianjurkan meningkatkan amalan pada hari Jumat.
Dalil dan Riwayat yang Menegaskan Keistimewaan Hari Jumat
Beberapa hadis dan riwayat menjelaskan keutamaan Jumat, misalnya perihal waktu di mana doa dikabulkan, peristiwa besar seperti penciptaan Nabi Adam atau turunnya rahmat tertentu dalam beberapa riwayat.
Karena itu umat didorong mengisi hari Jumat dengan amalan baik, hadir di masjid, dan berzikir.
Praktik yang Menonjol pada Hari Jumat
Praktik khas Jumat meliputi shalat Jumat, mendengarkan khutbah, memperbanyak salawat atas Nabi, serta doa dan sedekah. Kebiasaan hadir lebih awal, berpakaian bersih, dan memperhatikan adab masjid memperkuat nilai sosial dan spiritual hari ini.
Hari Jumat mempersatukan dimensi individual dan kolektif: individu memperbaiki diri melalui ibadah, sementara komunitas memperkuat hubungan sosial lewat shalat berjamaah. Memahami julukan “Sayyidul Ayyam” membantu kita menghargai momen—bukan sekadar nama—tetapi dorongan untuk memperbanyak amal shalih pada hari yang diberkahi ini.**