PenaKu.ID – Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, resmi menyatakan mundur dari kursi parlemen periode 2024–2029. Keputusan itu ia sampaikan melalui sebuah video yang diunggah di akun media sosial pribadinya pada Rabu (10/9/25).
“Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra,” kata Saraswati dalam pernyataannya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada publik dan meminta izin agar tetap bisa menuntaskan satu agenda legislasi, yakni pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepariwisataan, sebelum proses administrasi pengunduran dirinya selesai.
Pernyataan Rahayu Saraswati yang Jadi Kontroversi
Dari informasi yang dihimpun bahwa, langkah Saraswati mundur muncul setelah pernyataannya dalam wawancara di kanal YouTube Antara TV menuai kritik luas. Potongan video yang beredar di media sosial dinilai sebagian kalangan tidak sensitif terhadap isu publik sehingga memicu gelombang protes.
Kendati begitu, Saraswati menegaskan keputusannya mundur murni bentuk tanggung jawab pribadi serta penghormatan terhadap aspirasi masyarakat.
Sikap Gerindra Atas Pengunduran Rahayu Saraswati
Fraksi Partai Gerindra menyatakan pengunduran diri Saraswati akan diproses sesuai mekanisme partai dan aturan DPR. Tahapan selanjutnya diperkirakan melibatkan Mahkamah Partai sebelum diteruskan ke pimpinan DPR untuk diselesaikan secara administratif.
“Pengunduran diri anggota DPR memiliki tahapan. Fraksi akan mengajukan penggantian antarwaktu (PAW) setelah keputusan partai final,” ujar salah satu pimpinan fraksi Gerindra.
Saat ini Saraswati menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR. Jika pengunduran dirinya diterima, kursi tersebut akan diisi kader Gerindra lain dari daerah pemilihan yang sama melalui mekanisme PAW.
Namun, Saraswati berharap dirinya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan pembahasan RUU Kepariwisataan sebelum resmi meninggalkan jabatannya.
Profil Singkat Rahayu Saraswati
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo bukan sosok baru di politik nasional. Perempuan yang akrab disapa Saras ini pernah duduk di DPR periode 2014–2019. Dirinya dikenal aktif memperjuangkan isu perlindungan perempuan, anak, dan pengembangan ekonomi kreatif.
Ia juga merupakan bagian dari keluarga Djojohadikusumo yang memiliki pengaruh kuat di Partai Gerindra.
Kini, keputusan akhir mengenai posisinya di DPR menunggu tindak lanjut Fraksi Gerindra dan pimpinan parlemen, apakah Saraswati masih diberi waktu menyelesaikan RUU Kepariwisataan atau segera digantikan melalui mekanisme PAW.**