PenaKu.ID – Israel kembali menuai kecaman dunia internasional setelah melancarkan serangan terhadap Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza, Senin (25/8/2025).
Serangan itu menghantam lantai atas rumah sakit yang menampung ruang operasi dan tempat tinggal tenaga medis. Tak lama kemudian, serangan kedua terjadi, menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 80 lainnya.
Menurut pejabat setempat, insiden ini menjadi salah satu serangan paling mematikan terhadap fasilitas medis sejak konflik Israel–Hamas pecah pada Oktober 2023.
Jurnalis Jadi Korban Kekacauan Serangan di RS Nasser Gaza
Di antara korban tewas, lima di antaranya adalah jurnalis dari media internasional seperti Reuters, Al Jazeera, Middle East Eye, hingga mantan jurnalis Associated Press, Mariam Dagga.
Reuters bahkan kehilangan siaran langsung setelah salah satu wartawannya gugur saat merekam kondisi rumah sakit.
Video televisi Al Ghad memperlihatkan orang-orang menaiki tangga setelah ledakan pertama, sebelum serangan kedua menghantam dengan keras. Hal ini memperburuk kondisi korban yang belum sempat dievakuasi.
Reaksi Dunia Internasional soal Serangan ke RS Nasser Gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan ini sebagai “kecelakaan tragis”.
Namun, PBB, Inggris, Prancis, hingga organisasi internasional mengecam keras tindakan serangan ke RS Nasser Gaza tersebut. Presiden AS Donald Trump pun menyebut dirinya “tidak senang” dengan serangan itu.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban jiwa akibat perang telah mencapai lebih dari 62 ribu orang, separuhnya perempuan dan anak-anak. Rumah sakit di Gaza kini beroperasi dalam kondisi darurat, dengan pasien terpaksa dirawat di lorong-lorong tanpa peralatan memadai.***