PenaKu.ID – Letusan ganda di Semenanjung Reykjanes sejak Kamis (17/7/2025) memuntahkan awan vulkanik tebal yang kini menyelimuti Reykjavik dan wilayah barat daya Islandia.
Gas sulfur dioksida yang kaya emisi polutan menciptakan kabut berbahaya.
Hal ini membuat pemerintah mengeluarkan status siaga merah polusi udara.
Penyebab Kabut Vulkanik Pekat
Menurut Hylnur Arnason dari Badan Energi dan Lingkungan Islandia, “Letusan gunung berapi umumnya menyebabkan polusi udara, terutama karena emisi sulfur dioksida.
Gas ini berubah menjadi sulfat di atmosfer dan menciptakan kabut vulkanik.” Ciri tak lazim kali ini adalah lemahnya angin, sehingga partikel polutan berhenti melayang dan menumpuk di permukaan.
Dampak pada Kesehatan dan Aktivitas Publik soal Kabut Vulkanik
Paparan sulfur tinggi dapat menimbulkan iritasi saluran napas, mata, dan kulit, khususnya pada anak-anak, lansia, dan penderita asma.
Warga diimbau menutup ventilasi, tetap berada di dalam ruangan, serta menunda aktivitas luar yang tidak mendesak.
Sekolah di Reykjavik bahkan memberlakukan pembelajaran daring hingga kabut mulai terurai.
Badan Meteorologi Islandia memprediksi angin akan kembali normal pada Senin malam, yang diharapkan membantu menyebarkan kabut vulkanik.
Hingga saat itu, masyarakat diharapkan mematuhi imbauan keselamatan dan memantau update resmi secara berkala.**