Peristiwa

Hujan Lebat di Korea Selatan Tewaskan Empat Warga

×

Hujan Lebat di Korea Selatan Tewaskan Empat Warga

Sebarkan artikel ini
Hujan Lebat di Korea Selatan Tewaskan Empat Warga
Hujan Lebat di Korea Selatan Tewaskan Empat Warga/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Hujan lebat di Korea Selatan wilayah tengah dan selatan Korea Selatan selama tiga hari berturut-turut hingga Jumat, 18 Juli 2025.

Curah hujan ekstrem ini menyebabkan banjir bandang dan longsor di beberapa provinsi, terutama Chungcheong Selatan.

Promo
Body Rafting

Paket Body Rafting Pangandaran

Serunya petualangan body rafting dengan harga mulai Rp 70.000. Mau!

pangandaranholidays.com

Pesan Sekarang

Hujan lebat di Korea Selatan ini menelan korban jiwa dan memaksa evakuasi ribuan penduduk.

Dampak Hujan Lebat di Korea Selatan

Menurut Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat Korea Selatan, hingga pagi hari Jumat 18 Juli 2025.

Empat orang dilaporkan tewas: satu ditemukan dalam kondisi henti jantung di dalam kendaraan terendam banjir di Seosan, satu korban tertimpa dinding penahan runtuh, satu warga lanjut usia terperangkap di ruang bawah tanah, dan satu lagi ditemukan mengapung di sungai.

Sementara itu, satu orang dinyatakan hilang.

Lebih dari 5.000 penduduk di 13 kota dan kabupaten sudah mengungsi darurat. Kerusakan tercatat di 496 fasilitas publik, 276 properti pribadi, dengan 328 jalan terendam dan 30 tanggul jebol.

Menurut laporan Antara, kerugian infrastruktur diperkirakan mencapai miliaran won.

Upaya Penanggulangan Hujan Lebat di Korea Selatan

Sejak 17 Juli 2025, pemerintah menaikkan status peringatan bencana cuaca ke level tertinggi. Badan Meteorologi Korea (KMA) mengeluarkan prakiraan hujan hingga akhir pekan, sehingga operasi evakuasi dan penyelamatan terus diperkuat dengan melibatkan pasukan militer, polisi, dan aparat lokal.

Tim SAR fokus membersihkan jalur evakuasi dan memeriksa daerah rawan longsor. Pemerintah daerah mendirikan pusat pengungsian sementara di sekolah dan gedung publik.

Masyarakat juga diimbau waspada terhadap potensi tanah longsor lanjutan dan banjir susulan. Ke depannya, peningkatan sistem drainase dan perbaikan tanggul menjadi prioritas untuk meminimalkan dampak bencana serupa.**