PenaKu.ID – Surat cinta kembali menjadi pilihan sejumlah pasangan untuk mengekspresikan kasih sayang, di tengah dominasi pesan instan dan media sosial. Lebih dari sekadar romantis, menulis surat cinta terbukti secara psikologis dapat mempererat hubungan dan meningkatkan kepuasan emosional.
Menurut Dr. Gary Chapman, penulis buku laris The 5 Love Languages, banyak orang merasa lebih dicintai ketika menerima kata-kata afirmasi. “Surat cinta termasuk dalam bentuk bahasa cinta yang kuat karena bersifat personal dan mendalam,” tulis Chapman dalam bukunya yang terbit pada 1992 dan masih relevan hingga kini.
Pandangan serupa juga diungkapkan dalam studi yang dimuat Journal of Social and Personal Relationships. Penelitian tersebut menemukan bahwa pasangan yang saling mengirim pesan emosional secara tertulis cenderung memiliki hubungan yang lebih stabil. Komunikasi nonverbal dalam bentuk surat disebut mampu menciptakan efek keintiman dan kepercayaan yang lebih tinggi dibanding pesan singkat atau media digital lainnya.
Di Indonesia, tren menulis surat cinta mulai kembali digandrungi kalangan muda. Media sosial bahkan dipenuhi unggahan surat cinta digital dengan desain estetik namun tetap menyampaikan pesan emosional yang kuat.
Lestari (27), seorang penulis surat cinta daring, mengaku kegiatan ini membantunya merefleksikan perasaan secara lebih jujur. “Menulis surat membuatku benar-benar memikirkan apa yang aku rasakan. Ini lebih dari sekadar kata-kata manis, ini pengakuan cinta yang tulus,” ujarnya.
Umumnya, struktur surat cinta romantis terdiri atas lima bagian utama: salam pembuka yang menyentuh, pembukaan emosional, isi utama yang menggambarkan perasaan mendalam, penutup yang manis, serta tanda tangan personal sebagai simbol kedekatan.
Berikut Kutipan dari Salah Satu Surat Cinta yang banyak Dibagikan Warganet:
“Aku mencintai caramu tertawa, cara matamu berbinar saat kamu bahagia, dan bahkan caramu diam saat kamu lelah. Bersamamu, aku belajar apa arti pulang—bukan ke tempat, tapi ke hati yang mencintaiku apa adanya.”
Surat cinta semacam ini tak hanya menyentuh secara pribadi, tetapi juga menjadi kenangan abadi. Beberapa pasangan bahkan menyimpannya sebagai memorabilia yang dikenang hingga usia senja.
Psikolog klinis Lenny Suryani, M.Psi., menilai surat cinta memiliki nilai terapeutik. “Ketika seseorang menulis surat cinta, ia sedang memproses emosinya. Ini bermanfaat untuk kesehatan mental dan dapat mengurangi kecemasan dalam hubungan,” ujar Lenny saat dihubungi redaksi.
Kendati zaman terus berubah, cinta tetap membutuhkan ruang yang damai untuk diungkapkan. Dan tampaknya, selembar surat—baik ditulis tangan maupun secara digital—masih menjadi salah satu cara paling jujur untuk menyatakan: Aku mencintaimu.**