Tutup
PenaKesehatan

300 Orang Positif Corona, Wali Kota Sukabumi: Yang Dites Itu Hanya 60

×

300 Orang Positif Corona, Wali Kota Sukabumi: Yang Dites Itu Hanya 60

Sebarkan artikel ini
IMG 20200330 WA0161
IMG 20200330 WA0161
Wali kota sukabumi, achmad fahmi saat press conference dalam instagram humas pemkot sukabumi. Senin malam 30/3/20

PenaKu.ID – Dalam akun instagram Humas Pemkot Sukabumi pada Senin malam (30/03), Wali kota Sukabumi Achmad Fahmi menerangkan bahwa warga sukabumi yang melakukan Rapi Tes hanya sekitar 60 orang.

“Warga Sukabumi yang dilakukan Rapid Tes itu jumlahnya adalah 60, dan sampai saat ini yang dilakukan Rapid Tes itu belum keluar hasilnya sampai saat ini,” katanya

Berkenaan dengan isu yang beredar bahwa 300 orang warga sukabumi dinyatakan positif Covid-19, Achmad Fahmi menjawab hal tersebut memungkinkan ada institusi lain yang berada di wilayah Kota Sukabumi yang sedang melakukan Rapid Tes.

“Nggk, yang dites itu kan hanya 60, tetapi mungkin ada institusi lain yang sedang melakukan Proses Rapid Tes, saya belum dapat informasi dari institusi lain tersebut,” jelas Achmad

Ia berharap agar warga Sukabumi tetap tenang dan menunggu hasil dari Rapid tes tersebut.

“Jadi saya berharap warga tetap tenang, tidak gaduh dengan pemberitaan-pemberitaan, rumor-rumor yang beredar. Kita tunggu dari 60 sampel Rapid Tes yang dilakukan di wilayah kota Sukabumi ini,” tutur Achmad

Ia pun menambahkan Rapid Tes belum bisa menjadi parameter seseorang positif Covid-19 atau belum.

“Positif Corona ini didasarkan kepada hasil pemeriksaan Swab, jadi klo belum hasil dari pemeriksaan Swab maka tidak bisa dinyatakan dia positif Corona,” tambah Achmad

Berkaitan dengan karantina parsial Achmad Fahmi mengungkapkan masih menunggu hasil yang pasti.

“Karantina Parsial ini bisa kita lakukan ketika hasil sudah kita dapatkan, sampai saat ini saya secara pribadi belum mendapatkan hasil tertulis Rapid Tes yang dilakukan pemeriksaan,” tambahnya

Lanjut Fahmi menerangkan bahwa Karantina Wilayah secara proposional bisa dilakukan ketika ada kegawatdaruratan yang bertambah.

“Naik zona merah ketika sudah ada yang positif Corona,” tandasnya

( tds )