PenaKu.ID – Sudah banyak media yang memberitakan tentang meninggalnya ibunda Presiden Joko Widodo, Eyang Sujiatmi Notomiharjo, pada Rabu, 25 Maret 2020 pukul 16.45 WIB.
Duka yang mendalam pun mengiringi kepergiannya dari orang-orang terdekat. Pasalnya, kepulangan almarhum terkesan tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bekasi Raya, Doni Ardon mengenang almarhum Sujiatmi Notomiharjo, sebagai sosok yang sangat sederhana.
“Saya sering mendampingi Eyang Noto (panggilan akrab alm. Sujiatmi Notomiharjo_red) saat kegiatan baksos bareng pak jendral Heri Wibowo,” kata Doni.
Eyang Noto, dinilai sebagai sosok yang dekat dengan semua lapisan, memiliki sikap rendah hati, murah senyum dan mampu menyembunyikan perasaannya demi menyenangkan orang lain.
“Bahasanya sangat halus dan berhati-hati, sangat terjaga untuk tidak menyinggung perasaan siapapun,” ulasnya.
“Eyang tidak pernah menunjukkan dirinya sebagai ibunda dari orang nomor satu di Indonesia, beliau sangat sederhana, ramah dan baik hati, tidak mengenal kata lelah,” ungkap CEO Mitra News ini.
Doni Ardon mengakui Indonesia kehilangan sosok teladan yang memberi contoh kepada semua orangtua di Indonesia bahwa jabatan akan menjadi hal biasa saja dan tidak mengubah relasi sosial yang telah ada.
Dirinya tak lupa mendoakan semoga amal baik almarhum Sujiatmi Notomiharjo diterima oleh Allah SWT.
“Semoga khusnul khatimah,” tambah Doni Ardon.
( js )