PenaKu.ID – Timnas Indonesia U-19, yang sebelumnya dianggap sebagai generasi terbaik, mengalami kegagalan yang mengejutkan di Piala Asia U-19 2014.
Dengan tiga kekalahan berturut-turut di fase grup, harapan besar yang digantungkan pada skuad Garuda Muda akhirnya sirna.
Eks kapten Timnas Indonesia U-19, Hansamu Yama, akhirnya buka suara mengenai penyebab utama di balik kegagalan tersebut.
Dalam wawancara dengan kanal YouTube Sport77, Hansamu mengungkapkan bahwa persiapan tim yang tidak matang, terutama akibat agenda Tur Nusantara, menjadi faktor utama yang menguras energi dan memengaruhi performa mereka di Piala Asia.
Tur Nusantara yang Menguras Energi Timnas Indonesia U-19
Menurut Hansamu, Tur Nusantara yang dilakukan oleh Timnas Indonesia U-19 setelah Kualifikasi Piala Asia U-19 justru menjadi kesalahan besar.
Dalam tur yang melibatkan banyak pertandingan melawan klub-klub lokal, tim harus menghadapi tantangan berat dengan berpindah kota setiap tiga hari sekali dan bertanding 30 kali dalam waktu yang relatif singkat.
Hansamu mengatakan, “Kita over. Masak keliling gitu? Nggak pernah kalah loh kita, 30 pertandingan ya? Di samping itu kan menguras tenaga itu, tiga hari pindah kota, capek.”
Agenda tur ini menyebabkan kelelahan yang berlebihan pada pemain, yang seharusnya mempersiapkan diri dengan lebih fokus untuk ajang Piala Asia.
“Tenaga kita terkuras, terus menghadapi (lawan) itu-itu aja, muter-muter itu bosan, jenuh gitu,” tambah Hansamu.
Akibatnya, mereka kehilangan energi dan fokus, yang seharusnya dipersiapkan dengan matang untuk mencapai puncak performa di Piala Asia.
Keputusan yang Mengajarkan Timnas Indonesia U-19 untuk Masa Depan
Meski Tur Nusantara mendapat dukungan dari sebagian pihak, banyak suporter yang merasa kecewa dengan keputusan tersebut.
Banyak yang berpendapat bahwa waktu yang seharusnya digunakan untuk persiapan lebih baik digunakan untuk latihan intensif atau uji coba yang lebih relevan dengan kompetisi internasional.
Kini, setelah sekian lama, Hansamu mengakui bahwa keputusan untuk melakukan tur tersebut mungkin bukan yang terbaik.
Namun, ia berharap pengalaman tersebut bisa menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia di masa depan agar lebih bijaksana dalam merencanakan persiapan.
“Yang harusnya peak performance di Piala Asia malah terkuras di sebelumnya,” ungkap Hansamu. Meski demikian, ia tetap optimistis bahwa Timnas Indonesia U-19 akan belajar dari kesalahan ini untuk persiapan yang lebih baik di turnamen berikutnya.
**