PenaKu.ID – Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza kian mengkhawatirkan setelah militer Israel melancarkan serangan terhadap tiga rumah sakit (RS) utama di kawasan tersebut.
Serangan ini terjadi di tengah permintaan mendesak dari otoritas Gaza agar komunitas internasional segera bertindak.
RS Kamal Adwan, RS Indonesia di Beit Lahiya, dan RS al-Awda menjadi target serangan yang memperparah situasi di daerah konflik.
Pada Selasa dini hari, dua kendaraan robotik tak berawak bermuatan bahan peledak diledakkan di sekitar RS Kamal Adwan.
Ledakan ini melukai sedikitnya 20 pasien dan staf medis, menurut Direktur RS, Hussam Abu Safia.
Rumah Sakit Kamal Adwan dan Indonesia
Serangan terhadap RS Kamal Adwan menjadi pukulan telak bagi pelayanan kesehatan di Jalur Gaza.
Saksi mata melaporkan bahwa sebagian besar area di sekitar RS telah hancur, dengan infrastruktur yang rusak parah. Hal ini membuat pergerakan pasien dan staf medis menjadi sangat sulit.
RS Indonesia, yang terletak di Beit Lahiya, juga mengalami kondisi serupa. Sebagai salah satu fasilitas medis utama di Gaza utara, rumah sakit ini menghadapi keterbatasan operasional akibat serangan yang terus berulang.
Banyak departemen, termasuk unit perawatan intensif, tidak dapat berfungsi dengan baik karena kerusakan yang diakibatkan oleh serangan militer Israel.
Serangan di Rumah Sakit Al-Awda
RS al-Awda, yang dikenal sebagai fasilitas amal penting di Gaza utara, juga menjadi sasaran serangan.
Bagian lantai tiga RS terbakar akibat serangan Israel pada hari yang sama. Kebakaran ini bahkan menyebar ke bangunan perumahan di sekitar rumah sakit, sehingga memperburuk kondisi warga sipil.
Sebagai fasilitas yang menyediakan layanan kesehatan gratis, Rumah Sakit al-Awda memainkan peran vital dalam membantu warga Gaza, terutama di tengah krisis yang berkepanjangan.
Serangan terhadap rumah sakit ini tidak hanya mengancam nyawa pasien, tetapi juga mematikan salah satu sumber daya penting bagi masyarakat setempat.
Sumber: aljazeera.com
**