Tutup
PenaPeristiwa

Diduga Korupsi Dana Desa, Warga Cipetir Sukabumi Kepung Kantor Desa

×

Diduga Korupsi Dana Desa, Warga Cipetir Sukabumi Kepung Kantor Desa

Sebarkan artikel ini
IMG 20241118 WA0094
Puluhan Aksi Unjuk Rasa Saat Membakar Ban di Depan Kantor Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi, Senin (18/11/2024).

PenKu.ID – Puluhan warga Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, kepung kantor Desa Cipetir, tepatnya di ruas Jalan Raya Parungseah, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Senin (18/11/2024).

Diketahui aksi Unjukrasa di kantor desa tersebut, telah mendapatkan pengawalan ketat petugas gabungan dari Polres Sukabumi Kota dan TNI.

Saat berorasi, mereka selain membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan kecaman, juga telah diwarnai aksi bakar membakar ban.

Koordinator Aksi, Umar mengatakan, aksi unjuk rasa ini, merupakan salah satu bentuk kekecewaan warga Desa Cipetir, terkait dugaan banyaknya penyelewengan angaran dana desa yang dilakukan oleh pemerintah Desa Cipetir pada pembangunan jalan desa yang diduga tidak memenuhi spesifikasi jalan.

“Kami menuntut akan keterbukaan Informasi anggaran, terutama keterbukaan anggaran pusat. Itu kan anggaran besar hampir Rp2 Miliar lebih, kalau tidak salah. Tapi yang terealisasi ini di luar dari pada data,” lantang Umar kepada awak media.

Kekecewaan warga semakin menjadi, saat mengetahui salah satu kegiatan pembangunan perbaikan jalan desa berupa betonisasi di jalan Cipetir yang dinilai tidak sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan. Proyek jalan tersebut, anggaranya telah menggunana dana desa pada tahap 3 tahun anggaran 2024.

“Iya, Anggran ini kan tahap ketiga ada kegiatan pembangunan jalan dan hasil Musrenbang Desa itu, ketebalan jalannya 15 centimeter. Setelah kami cek kelapangan, ketebalan dari pada jalan tersebut hanya 8 -7 centimeter. Itu akhirnya Kades pun mengakui atas kesalahannya,” cetusnya.

Lebih lanjut Umar menyampaikan untuk itu, dirinya mengaku mewakili warga Desa Cipetir telah memegang petisi ketidak setujuan dan ketidakpuasan atas kepemimpinan Dodi Wijaya sebagai Kepala Desa Cipetir.

“Studi banding kemarin ada 1.100 suara, sedangkan kalau kami bawa petisi sudah lebih dari 2.000, terkait ketidakpuasan atas kepemimpinan kepala desa ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cipetir, Dodi Wijaya mengatakan, sebelum melakukan kegiatan pembangunan jalan tersebut, pihaknya mengaku bahwa dari awal pemerintah Desa Cipetir telah menempuh berbagai tahapan. Diantaranya, pra pelaksana pekerjaan dan musyawarah dibeberapa wilayah dengan BPD selaku perwakilan dari masyarakat.

“Kalau mengenai ketebalan struktur jalan, itu harus diperjelas juga, karena medan jalan juga tidak sama, sekarang sudah ada bukti dari mereka itu, variatif. Angka terendah itu ketebalang mulai dari 8 centimenter, ada 17,5 centimenter, 15 centimenter juga ada, hingga 10 juga centimeter,” pungkasnya.

***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *