PenaKu.ID – Dalam dunia trading forex, dua pendekatan utama sering menjadi bahan perdebatan, yaitu analisa teknikal dan analisa fundamental.
Setiap trader memiliki preferensi masing-masing, namun mayoritas trader lebih mengandalkan analisa teknikal.
Alasannya sederhana, teknik trading forex ini dianggap lebih akurat dalam memetakan pergerakan harga dan memberikan panduan yang jelas untuk menentukan waktu masuk (entry) atau keluar (exit) dari pasar.
Namun, apakah Anda sepenuhnya mengabaikan analisa fundamental? Sebelum memilih mana yang lebih unggul.
Menganalisis Trading Forex
Mari kita bahas bagaimana analisa teknikal trading forex, terutama dengan pola candlestick seperti Power Candle, bisa menjadi senjata ampuh dalam trading.
Power Candle adalah pola candlestick yang sering digunakan dalam analisa teknikal untuk membaca pergerakan harga signifikan. Secara anatomi, Power Candle memiliki ciri sebagai berikut:
- Bullish Power Candle
- Harga penutupan (Close) jauh lebih tinggi dari harga pembukaan (Open).
- Shadow atas (Upper Shadow) sangat kecil atau hampir tidak ada.
- Menandakan tren naik (uptrend).
- Bearish Power Candle
- Harga penutupan (Close) jauh lebih rendah dari harga pembukaan (Open).
- Shadow bawah (Lower Shadow) sangat kecil atau hampir tidak ada.
- Menandakan tren turun (downtrend).
Perbedaan mendasar Power Candle dengan pola Marubozu adalah adanya shadow kecil pada Power Candle, sementara Marubozu benar-benar tanpa shadow.
Power Candle sering kali terbentuk akibat pergerakan agresif dalam pasar, yang biasanya dipicu oleh:
- Sentimen pasar yang kuat:
Misalnya, aksi beli atau jual besar-besaran yang terjadi dalam waktu singkat. - Berita berdampak tinggi:
Pengumuman seperti data ekonomi, keputusan suku bunga, atau pernyataan bank sentral dari negara mata uang mayor sering kali menciptakan volatilitas tinggi.
Jika Anda lebih suka pendekatan berbasis data dan visualisasi pola, maka analisa teknikal dengan fokus pada Power Candle bisa menjadi pilihan unggul.
Namun, tidak ada salahnya untuk mengombinasikannya dengan analisa fundamental, terutama ketika menghadapi berita besar yang dapat memicu pembentukan Power Candle.
**