PenaKu.ID – Kebakaran satu unit bangunan rumah milik pasangan suami istri (pasutri) Dodi dan Euis Trisna Safitri warga Kampung Babakanmuhara, RT 04/05, Desa/Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (20/10/24) sekitar pukul 19.30 WIB terbakar hingga hangus jadi arang.
Informasi yang dapat dihimpun, terjadinya kebakaran rumah tersebut itu diduga berasal dari arus pendek listrik yang cepat menjalar ke seluruhan bangunan rumah, hingga mengakibatkan kobaran api yang cukup besar dan membumbung tinggi.
Pemilik rumah menjerit minta tolong kepada warga sekitar, tak lama warga berdatangan sambil membawa alat seadanya guna memadamkan kobaran api. Berselang 30 menit kemudian datang 1 unit pemadam kebakaran dari Ciranjang, saat itu pula petugas damkar yang dibantu masyarakat memadamkan kobaran api.
Tak ketinggalan, bhabinkamtibmas, babinsa, jajaran Polsek Bojongpicung, pihak kecamatan, kepala desa, RT/RW ikut berjibaku memadamkan kobaran api, tak lama kobaran api bisa dipadamkan.
Untuk sementara keluarga korban dievakuasi ke rumah saudaranya yang tak jauh dari rumah yang terbakar.
“Ketika terjadinya kebakaran pemilik rumah sedang berada di warung dengan jarak kurang lebih sejauh 500 meter dari rumah yang terbakar dan anaknya sedang ngaji di madrasah, jadi ketika terjadinya kebakaran rumah sedang dalam keadaan kosong tidak ada penghuninya,” ucap saksi mata juga selaku Ketua RT 04, Neneng Sri Rahayu (49).
Taksiran Kerugian Materiil dari Kebakaran Rumah Dodi
Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Bojongpicung, Moch Ramdan Siswaya didampingi Ridwan Nurhakim membenarkan peristiwa terbakarnya rumah milik keluarga Dodi.
Ia mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Desa Bojongpicung telah membuat laporan sementara pada Pemkab Cianjur, dan laporan lebih lengkapnya akan dikirimkan besok pagi.
Peristiwa tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa, hanya pemilik rumah menderita kerugian materiil kurang lebih sekitar Rp 35 juta.
“Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan kami melaporkan pula kepada Kantor PLN Bojongpicung,” pungkasnya.
***