PenaKu.ID – Sebanyak delapan sekolah tingkat Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sukabumi yang terdampak bencana alam cuaca ekstrem. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah-sekolah tersebut akan dilakukan secara jarak jauh atau daring.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Khusyairin. Bahwa menurutnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi telah mengambil langkah-langkah penanganan terhadap sekolah-sekolah yang terdampak.
“Kami telah menugaskan seluruh pengawas dan kepala sekolah untuk mendata serta melaporkan kondisi sekolah yang terdampak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Laporan ini mencakup kondisi bangunan sekolah, peserta didik, guru, serta lingkungan sekitar,” kata Khusyairin kepada PenaKu.ID, Kamis (13/3/2025).
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa laporan tersebut telah disampaikan melalui aplikasi yang telah disiapkan oleh Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan diterima oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Langkah utama yang diambil adalah memastikan keamanan warga sekolah, terutama bagi sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan parah, seperti bangunan roboh atau terdampak banjir.
Dinas Pendidikan telah menerbitkan surat edaran yang mengatur pelaksanaan pembelajaran bagi sekolah terdampak.
“Ya, sekolah yang terdampak bencana dan tidak dapat diakses akan menerapkan pembelajaran jarak jauh. Jika hanya akses menuju sekolah yang terdampak, seperti jembatan putus atau jalan longsor, maka hanya siswa yang kesulitan akses yang belajar dari rumah, sedangkan sekolah tetap beroperasi seperti biasa,” ungkapnya.
Dijelaskannya terdapat delapan sekolah yang terdampak berada di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, dan Kecamatan Lengkong. Terkait perbaikan bangunan sekolah yang rusak, prosesnya akan mengikuti mekanisme rehabilitasi yang terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
“Saat ini kami sedang mendata sekolah yang mengalami kerusakan untuk dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Jika ada anggaran perubahan atau pergeseran, maka perbaikan akan diprioritaskan,” bebermya.
Bupati Sukabumi Asep Japar juga telah menginstruksikan agar penanganan terhadap sekolah terdampak segera dilakukan.
“Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi juga memastikan bahwa siswa yang terdampak akan mendapatkan bantuan melalui program Disdik Peduli. Selain itu, bantuan dari Kementerian Pendidikan juga telah diterima dan disalurkan sesuai kebutuhan sekolah, seperti peralatan belaja,” jelasnya.
Selain itu Khusyairin menyatakan beberapa sekolah yang sebelumnya terdampak bencana pada Desember lalu kini kembali mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem.
“Kebetulan ini bertepatan dengan bulan Ramadan, sehingga ada edaran dari menteri yang memperbolehkan pembelajaran lebih fleksibel dengan lebih banyak kegiatan religius,” ucapnya.
“Dengan kondisi ini, diharapkan proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik meskipun terdapat kendala akibat bencana alam,” pungkasnya.
***